LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Perajin selongsong ketupat di Pasar Banyumanik, Semarang.
Sumber :
  • Tim tvOne - Teguh Joko Sutrisno

Tradisi Syawalan Jadi Berkah Perajin Ketupat di Semarang

Tradisi syawalan digelar sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri. Bagi perajin selongsong ketupat, masa lebaran hingga syawalan menjadi masa panen musiman.

Sabtu, 29 April 2023 - 09:57 WIB

Semarang, tvOnenews.com - Selama tiga hari para perajin selongsong ketupat bermalam di Pasar Banyumanik Semarang.

Mereka lembur bikin selongsong ketupat dari janur atau daun kelapa, yang banyak diburu warga.

Nantinya selongsong tersebut diisi beras dan direbus menjadi ketupat untuk hidangan perayaan syawalan yang sudah jadi tradisi di Semarang.

Tradisi Syawalan digelar sepekan setelah hari raya Idul Fitri. Warga menyambut Syawalan dengan sukacita setelah sepekan menjalani puasa Syawal.

Baca Juga :

Bagi perajin selongsong ketupat, masa lebaran hingga syawalan menjadi masa panen musiman.

Mereka membawa janur atau daun kelapa yang masih muda berwarna kekuningan. Daun tersebut dibeli dari pemilik pohon kelapa di desa-desa.

Sebagian besar perajin selongsong ketupat berasal dari daerah Salatiga dan sekitarnya. Mereka secara turun-temurun mewarisi keahlian dan usaha selongsong ketupat.

Sehari-harinya mereka membuat selongsong ketupat untuk dipasok ke pedagang kuliner ketupat sayur maupun sate sapi. 

Khusus pada jelang Lebaran dan tradisi Syawalan, mereka buka lapak khusus atau istilahnya "mremo".

Tentu saja harga selongsong ketupat pada lebaran dan syawalan lebih bagus dibanding hari biasa. 

"Kalau pas mremo begini bisa laku 15 ribu per ikat isi sepuluh. Selain permintaannya banyak dan stok terbatas, harga bahan baku janur atau daun kelapa yang masih muda itu lebih mahal daripada bahan selongsong ketupat harian yang memaka daun kelapa tua warna hijau," kata Sutardi, perajin selongsong ketupat, Jumat (28/4/2023).

Selama tiga hari para perajin membuat selongsong ketupat sehak pagi sampai malam.

Mereka istirahat pada jam sepuluh malam hari di emperan toko. Biasanya mereka datang berombongan antara 15 hingga 20 orang. Satu rombongan menempati satu pasar. 

Misal Sutardi, dkk menempati emperan Pasar Banyumanik, maka rombongan lain dapat jatah di Pasar Ungaran, Pasar Peterongan, Pasar Bulu, maupun Pasar Karangayu. Sehingga semua bisa berbagi dan tidak bersaing.

"Jadi saling berbagi, sama-sama dari satu desa. Hasilnya lumayan, selama tiga hari itu bisa laku ribuan selongsong. Per orang paling tidak bisa bawa pulang keuntungan 600 ribu rupiah," ungkapnya. (Tjs/Dan)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Indonesia-AS Sepakat Bangun Pusat Komando Canggih di IKN, Amazon Web Services hingga Motorola Bakal Ambil Peran

Indonesia-AS Sepakat Bangun Pusat Komando Canggih di IKN, Amazon Web Services hingga Motorola Bakal Ambil Peran

Pusat komando dan kontrol canggih (Integrated Command and Control Center atau ICCC) akan dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan kerja sama Indonesia-AS.
DPR Duga Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumbar sebagai Pembunuhan Berencana, Ternyata Ada Bukti Kuat Ini...

DPR Duga Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumbar sebagai Pembunuhan Berencana, Ternyata Ada Bukti Kuat Ini...

Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menduga kasus polisi tembak polisi di Sumbar sebagai pembunuhan berencana. Ia membeberkan ada bukti kuat ini, katanya...
Pramono Anung-Rano Karno Dapat Dukungan dari Masyarakat Kelas Menengah Jakarta

Pramono Anung-Rano Karno Dapat Dukungan dari Masyarakat Kelas Menengah Jakarta

Harapannya kebijakan pro kelas menengah ini bisa terealisasi di masa kepemimpinan Pramono Anung-Rano Karno. 
Dalam Dua Pekan, Bareskrim Polri Tangkap Ratusan Orang yang Terlibat Kasus Judi Online

Dalam Dua Pekan, Bareskrim Polri Tangkap Ratusan Orang yang Terlibat Kasus Judi Online

Operasi besar-besaran yang dilakukan Bareskrim Polri terhadap perjudian online berhasil mengungkap fakta keterlibatan warga negara asing (WNA) dalam bisnis judi online yang marak di Indonesia.
Survei LSI di Pilbup Barito Utara: Akhmad Gunadi-Sastra Jaya Masih Unggul

Survei LSI di Pilbup Barito Utara: Akhmad Gunadi-Sastra Jaya Masih Unggul

pasangan calon nomor urut 2, Akhmad Gunadi Nadalsyah – Sastra Jaya unggul dalam survei dengan elektabilitas 58,0% dan masih mengungguli pasangan nomor urut 1, Gogo Purman Jaya – Hendro Nakalelo dengan 32,8%. Ada swing voter sebesar 9,2%.
Kemenparekraf: Bisnis Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata Cegah Pinjol Ilegal dan Judi Online

Kemenparekraf: Bisnis Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata Cegah Pinjol Ilegal dan Judi Online

Bantuan DPUP merupakan tindak lanjut dari Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) untuk 50 desa wisata.
Trending
Lupakan Kemenangan atas Arab Saudi, Media Belanda Beri Kabar Buruk untuk Timnas Indonesia Jelang Hadapi Australia pada Maret 2025

Lupakan Kemenangan atas Arab Saudi, Media Belanda Beri Kabar Buruk untuk Timnas Indonesia Jelang Hadapi Australia pada Maret 2025

Jelang hadapi Australia di lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia pada Maret 2025 mendatang, media Belanda sampaikan kabar buruk untuk Timnas Indonesia.
Jay Idzes Kumpulkan Pemain Tanpa Staf Jadi Bukti Krisis Kepercayaan Timnas Indonesia pada Shin Tae-yong

Jay Idzes Kumpulkan Pemain Tanpa Staf Jadi Bukti Krisis Kepercayaan Timnas Indonesia pada Shin Tae-yong

Timnas Indonesia berhasil menaklukan Arab Saudi 2-0 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (19/11/2024). 
Tanpa Shin Tae-yong, Jay Idzes Sampai Bilang Begini di Ruang Ganti Jelang Laga Kontra Arab Saudi, Kapten Timnas Indonesia: Ingat Untuk Siapa Kalian Bermain

Tanpa Shin Tae-yong, Jay Idzes Sampai Bilang Begini di Ruang Ganti Jelang Laga Kontra Arab Saudi, Kapten Timnas Indonesia: Ingat Untuk Siapa Kalian Bermain

Suasana ruang ganti Timnas Indonesia penuh semangat setelah Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes menyampaikan hal ini meskit tanpa Shin Tae-yong. Jay Idzes bilang
Tak Perlu Dinaturalisasi, 3 Diaspora Ini Layak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia Buat Piala AFF 2024

Tak Perlu Dinaturalisasi, 3 Diaspora Ini Layak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia Buat Piala AFF 2024

Tampil di luar negeri dan tak perlu lagi dinaturalisasi, para diaspora ini layak dipanggil Shin Tae-yong untuk perkuat Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2024.
Media Thailand Bergumam, Kok Bisa Timnas Indonesia Menang Tanpa Kebobolan dari Arab Saudi, Padahal Negaranya Saja Kalau Lawan Mereka Harus...

Media Thailand Bergumam, Kok Bisa Timnas Indonesia Menang Tanpa Kebobolan dari Arab Saudi, Padahal Negaranya Saja Kalau Lawan Mereka Harus...

Keberhasilan Timnas Indonesia kandaskan Arab Saudi di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dapat reaksi dari media Thailand. Mereka merasa iri akan hal itu
3 Legenda Sepak Bola Dunia Turun Gunung Kunjungi Indonesia Usai Laga Timnas Indonesia Kontra Arab Saudi, FIFA Sampai Beri Arahan Untuk...

3 Legenda Sepak Bola Dunia Turun Gunung Kunjungi Indonesia Usai Laga Timnas Indonesia Kontra Arab Saudi, FIFA Sampai Beri Arahan Untuk...

3 Legenda sepak bola dunia kunjungi Indonesia usai laga Timnas Indonesia kontra Arab Saudi. Dennis Wise dari Chelsea, Eric Abidal dari Barcelona, legenda Italia
Anak Kesayangan Jose Mourinho Tunda Tawaran Naturalisasi Timnas Indonesia, Pilih Tunggu Dipanggil Belanda Meski Sulit

Anak Kesayangan Jose Mourinho Tunda Tawaran Naturalisasi Timnas Indonesia, Pilih Tunggu Dipanggil Belanda Meski Sulit

Punya garis darah keturunan Indonesia membuat Jayden Oosterwolde menjadi sorotan untuk bergabung membela Timnas Indonesia
Selengkapnya
Viral