Pati, tvOnenews.com - Jembatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang sebelumnya terbakar dan dibongkar untuk diperbaiki sejak bulan Agustus 2022, telah dibuka pada tanggal 1 April 2023 untuk memperlancar arus mudik lebaran.
Setelah satu bulan dibuka, jembatan Juwana Kabupaten Pati, Jumat (5/5/2023) bakal ditutup. Penutupan ini dilakukan lantaran PT Bukaka Teknik Utama, selaku pelaksana proyek jembatan Juwana akan melakukan uji keamanan atau Structural Health Monitoring System (SHMS).
Rencananya penutupan dimulai pukul 09.00 WIB sampai selesai pengujian. Saat penutupan berlangsung, arus lalu lintas dialihkan ke Jembatan Juwana Selatan seperti saat pembangunan jembatan juwana berlangsung.
Supervisor PT Bukaka Teknik Utama, Shindu Yoga memperkirakan uji keamanan jembatan Juwana berlangsung sekitar 3 jam.
“Kita tutup jam 9 pagi, estimasi membutuhkan waktu 3 jam atau sebelum sholat Jumat pengujian SHMS jembatan diperkirakan selesai,” kata Supervisor PT Bukaka Teknik Utama, Shindu Yoga, Kamis (4/5/2023).
Selama uji SHMS, lalu lintas dialihkan sementara ke jalur jembatan Juwana sisi selatan.
"Arus lalu lintas kita alihkan ke jalan seperti dulu saat pembangunan jembatan, yakni lewat jembatan Juwana sisi selatan. Untuk pengalihan ini kita sudah berkoordinasi dengan Lantas dan Dishub, terus sosialisasi kepada masyarakat," ungkapnya.
Pengujian SHMS dilakukan dengan cara memberikan beban tertentu di atas jembatan Juwana hingga batas waktu tertentu. Nantinya sebanyak empat dump truk beserta muatan dan satu truk engkel bakal menguji jembatan ini.
“Untuk pengujian dengan sistem pengujian beban jembatan. Jadi kita pasang alat sensor dengan adanya beban kendaraan yang lewat. Pengujian alat untuk SHMS ini dengan cara sensor,” jelasnya.
Shindu mengatakan,pengujian beban bertujuan untuk memvalidasi sistem SHMS yang terpasang bahwa sistem tersebut dapat berjalan dengan baik dan menjamin pengoperasiannya secara aman.
Ada beberapa instrumen yang diuji. Di antaranya accelerometer, tiltmeter, strain gauge, temperature sensor, dan sistem SHMS.
"Pengujian ini sebenarnya pengujian alat, jadi jembatan itu kita pasang alat, SHMS jadi untuk memonitor semua kendaraan yang lewat," ujar dia.
Alat yang diuji, kata Shindu adalah truk, kayu balok dan ram atau jumper. Adapun urutan kerja ada pengujian dinamik opsi satu, pengujian dinamik opsi dua, dan pengujian statik.
"Jadi yang kita uji alatnya sensornya itu, alat itu yang kita pasang akan kita uji berfungsi secara normal sesuai target kita tidak,” pungkasnya. (arm/buz)
Load more