"Selama dia itu berdiri diatas semua golongan dan tidak mencampuri cawe-cawe urusan capres. Beliau seorang negarawan tenang," tandasnya.
Dalam surat terbuka yang ditandatangani Moedrick tersebut. Terdapat beberapa poin masukan dari dirinya ditujukan pada presiden. Diantaranya :
1. Bapak Presiden secara legawa meninggalkan Istana Kepresidenan dan memberikan kepada siapapun yang nanti terpilih secara demokratis, jujur dan adil dalam Pemilu tahun 2024 setelah Bapak Paripurna masa jabatan Presiden.
2. Sebaiknya bapak presiden berdiri di atas semua golongan dan mendorong terciptanya demokratisasi dalam pemilu yang akan datang yang jujur dan adil.
3. Sebagai seorang negarawan Bapak tidak mendukung salah satu calon Presiden pada pemilu Presiden tahun 2024. Biarkan rakyat memilih pemimpin yang dikehendaki untuk keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
4. Istana negara adalah fasilitas negara yang diberikan kepada Presiden demi rakyat dan bangsa Indonesia, maka tidak layak bila dijadikan Posko Kemenangan salah satu capres pada pemilu yang akan datang. (ers/buz)
Load more