Semarang, tvOnenews.com - Polrestabes Semarang Jumat (12/5/2023) siang ini melaksanakan pra rekonstruksi kasus pembunuhan pemilik usaha air isi ulang AHS Arga Tirta di Jalan Mulawarman Raya Kelurahan kramas Tembalang Semarang pada Selasa (9/5/2023) lalu.
Pra rekonstruksi ini menghadirkan tersangka utama yaitu Muhammad Husein yang tak lain adalah karyawan dari korban Irwan Hutagalung.
Pelaksanaan pra rekonstruksi dilakukan di tempat kejadian perkara, sehingga mengundang perhatian warga.
Warga berdesakan karena ingin menyaksikan jalannya pra rekonstruksi ini. Polisi pun sibuk menghalau warga yang sempat mengganggu jalannya rekonstruksi.
Pembunuhan mutilasi dan mayat dicor di Semarang
Pra rekonstruksi ini dilakukan untuk melengkapi proses penyidikan dan pembuatan berita acara pemeriksaan (BAP). Korban diperankan oleh petugas Kepolisian, tersangka Muhammad Husein melakukan adegan demi adegan sejak dia memukul korban saat tidur hingga memutilasi serta menutup jasad korban dengan semen.
Sebelumnya pelaku mengaku nekat menghabisi nyawa korban karena semasa hidup korban sering menyakiti dirinya. Ia dendam dan sakit hati hingga melakukan penganiyaan sampai korban meninggal dunia.
“Saya sakit hati sering dipukuli sama korban, dipukuli karena setiap ada salah kecil pasti dia main tangan contohnya ada pesenan galon tidak sesuai jumlah yang diantar,” ujar Husen saat rilis kasus di Mapolrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023).
Tubuh korban juga dimutilasi menjadi beberapa bagian. Sebelum dimutilasi, dirinya menusuk bagian kepala korban sebanyak dua kali menggunakan linggis saat tidur.
“Saya tusuk bagian pipi kanan menggunakan linggis posisi sedang tidur nyenyak sekitar Kamis (4/5) malam sekitar jam 8-9,” jelasnya.
Setelah ditusuk, pelaku pergi ke angkringan dekat lokasi untuk mabuk-mabukan dengan keadaan sekarat.
Setelah mabuk, pada Jumat (5/5) dini hari, korban kembali ke lokasi penusukan untuk mengeksekusi korban. Tubuh korban kemudian dimutilasi menjadi empat potongan dalam keadaan masih bernafas.
Potongan tubuh korban yakni kepala dan kedua tangan itu kemudian dimasukan ke karung yang telah ia siapkan. Sedangkan tubuh korban lalu diseret dan sela-sela ruko air ulang untuk dicor.
“Saya potong leher atau kepala pakai pisau dapur. Habis leher, tangan lengan kanan dan kiri lalu saya masukin karung terus mayatnya saya seret ke samping. Saya seret ke samping (sela-sela) karena jarang diakses orang, hanya saya aja,” katanya.
“Semen ambil di rumah korban di Sumurboto, saya tahu kalau ada semen ada pasir juga ambilnya hari Sabtu. Lalu saya semen hari Sabtu (6/5) tidak full cornya, yang lain (potongan tubuha) karena sudah dikarung saya lumuri sama pasirnya soalnya badannya gak cukup di karung,” lanjutnya.
Setelah selesai mengeksekusi korban, kemudian pelaku membersihkan lokasi kejadian dan membuang barang bukti di daerah Tembalang. Lalu pelaku melarikan diri menuju rumah rekannya di wilayah Banjarnegara.
Lebih lanjut, ia mengaku telah merencanakan aksi pembunuhan ini seminggu sebelum korban ditemukan. Ia memang berniat menghabisi nyawa korban karena ingin membalas penganiayaan yang dilakukan korban.(dcz/buz)
Load more