Kebumen, tvOnenews.com - Pemerintah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah terus mendorong pemerintah pusat untuk memberikan tambahan vaksin untuk menekan kenaikan kasus virus Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang sapi-sapi di Kebumen.
Peningkatan kasus sapi terjangkit LSD meningkat tajam. Sebelumnya pada Kamis (4/5/2023) ada 4.282 kasus, 980 dinyatakan sembuh, 27 mati, 16 potong bersyarat, dan 3.269 merupakan kasus aktif.
Saat ini jumlahnya meningkat, setidaknya ada 4.976 kasus LSD. Buluspesantren menjadi kecamatan paling banyak dalam penyebaran virus LSD. Disusul Kecamatan Puring dan Karanggayam.
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, saat launching vaksinasi di Desa Jogosimo, Kecamatan Klirong, Minggu (14/5/2023) kemarin mengatakan, Kabupaten Kebumen berada di ranking satu kasus LSD terbanyak di Jawa Tengah. Data sementara, ada 37 sapi yang mati karena terserang LSD.
"Dengan banyaknya kasus di Kebumen, kita tidak henti-hentinya meminta tambahan vaksin karena tentu saja vaksin yang saat ini tersedia belum mencukupi, dan target kita semua sapi bisa diberikan vaksin," jelas Bupati Arif Sugiyanto.
Untuk itu, pemerintah daerah terus gencar melakukan berbagai penanganan demi menekan angka kenaikan kasus LSD. pemerintah daerah telah mengusulkan 30 ribu dosis vaksin ke pemerintah pusat.
"Awal Februari lalu kita sudah melakukan vaksinasi sebanyak 250 karena memang masih sangat terbatas. Alhamdulillah kali ini kita mendapatkan jatah 1.200 vaksin untuk diberikan kepada sapi-sapi yang dinyatakan sehat," lanjut Bupati.
Di Jawa Tengah kasus penyebaran virus LSD pada sapi disebut tertinggi se-Indonesia, dan Kabupaten Kebumen tertinggi angka kasus penyebaran LSD. Mengingat virus LSD hanya menyerang sapi jenis PO. Sementara kabupaten Kebumen sendiri termasuk penghasil sapi PO terbaik.
Bupati meyakinkan kepada masyarakat bahwa LSD ini bisa disembuhkan. Untuk itu demi menjaga stabilitas harga sapi, ia juga meminta kepada peternak tidak buru-buru menjual sapinya yang sakit, karena pasti akan dihargai murah. Lebih baik untuk diobati lebih dulu.
Sapi yang telah divaksin nantinya akan diberi tanda anting di telinga, kemudian dimasukan datanya ke ISIKHNAS. Dengan sistem ini data sapi yang telah tervaksin bisa dipantau secara nasional, baik jenis, kepemilikan, dan kesehatannya.
Pemerintah juga berupaya memberikan bantuan sapi kepada peternak, terutama kepada petani yang sapinya mati karena LSD. (wkn/buz)
Load more