Pati, tvOnenews.com - Kreatifitas ditunjukkan oleh para pemuda Pati, Jawa Tengah. Di era kendaraan listrik seperti sekarang ini, Aris dan kawan-kawannya mampu merakit sepeda motor listrik.
Uniknya, motor tanpa mesin itu dibuat dengan desain ala motor custom.
Sebuah kelompok pemuda di Desa Kedungpancing, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, berhasil membuat sepeda motor listrik yang unik dengan desain ala motor custom.
Motor ini tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM), tapi menggunakan komponen listrik dan aki yang disimpan dalam tangki yang dibuat menyerupai tangki bensin.
Sepeda motor listrik ini memiliki dua roda di bagian belakang dan aksesoris lampu di bagian belakang yang mirip knalpot.
Kendaraan ini dinamakan e-bike, karena meskipun tidak memiliki mesin seperti motor umumnya, tetapi juga tidak memiliki pedal seperti sepeda listrik.
Kelompok pemuda ini ingin mengurangi kecepatan sepeda motor yang digunakan anak sekolah dengan membuat e-bike yang memiliki kecepatan maksimal 35 km/jam.
“Ini berawal dari kepriharian kita pada anak-anak sekolah pada saat ini yang kebanyakan memakai motor berkecepatan tinggi. Kita berinisiatif membuat e-bike ini agar anak-anak berminat dengan e-bike custome yang tidak kalah menarik desainnya tapi dengan kecepatan yang standar, tidak terllu cepat. Jadi aman untuk anak-anak ke sekolah,” Kata ketua kelompok usaha e-bike pemuda mandiri Juwana, Aris, Selasa (23/5/2023).
E-bike yang dibuat Aris dan kawan-kawan ini juga sebagai upaya untuk menyambut era kendaraan listrik, yang diprediksi menjadi kendaraan masa depan.
“Ini juga untuk menyambut era kendaraan listrik, kita ambil peluang itu karena ke depan kan kendaaran memakai listrik semua. Kita start awal mudah-mudahan ke depan bisa berkembang dengan berbagai desain yang lebih menarik,” ungkapnya.
Satu kendaraan e-bike memakan biaya sekitar Rp 13 juta untuk dibuat selama satu bulan. Kelompok pemuda ini berharap e-bike yang mereka buat bisa berkembang ke desain lain yang lebih menarik.
“Untuk biaya satu desain motor ini kita rakit 13 jutaan. Proses pembuatan estimasi satu bulan, dari mulai perakitan sampai jadi,” lanjut dia.
Mereka juga berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Pati untuk mendapatkan perizinan dan berencana untuk menjual e-bike seharga Rp 15 juta hingga Rp 18 juta, tergantung pada tingkat kerumitan dan kebutuhan aki yang diinginkan oleh konsumen.
E-bike ini dianggap ramah lingkungan, hemat bahan bakar, dan memiliki desain yang menarik. (Arm/Dan)
Load more