BUBK Kebumen ini berdiri di atas lahan 60 hektar milik Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen, dengan 149 kolam. Sistem budidaya yang modern, dalam satu hektarnya BUBK bisa menghasilkan udang jenis vaname ini sebanyak 40 ton.
"Kita juga tengah menyiapkan lahan lagi sebanyak 40 hektar di sisi timur untuk pembangunan BUBK. Karena total kawasan tambak udang ini 100 hektar, baru kita bangun 60 hektar, proses pembangunan masih berlangsung," katanya.
Dengan adanya BUBK ini, Wahyu berharap ini bisa menjadi komuditas strategis yang bisa menjadi andalan negara ini. Karena Indonesia salah satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia.
"Nah Kebumen ini kita jadikan percontohan nasional untuk budidaya udang modern," pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto yang turut serta mendampingi Menteri KKP menyatakan, yang terpenting dari adanya BUBK ini adalah bisa menjadi pusat studi atau riset bagi siapa saja yang ingin belajar mengembangkan budidaya udang secara modern.
"Ini sudah pada mulai tertarik untuk belajar, kemarin ada dari Kabupaten Sukamara datang ke sini, kemudian dari Sulawesi juga datang ke sini untuk belajar bagaimana caranya budidaya udang secara modern," jelas Arif.
Dengan adanya BUBK ini kata Arif juga secara langsung memberikan dampak positif dari masyarakat. Sebab, 90 persen tenaga kerjanya merupakan penduduk lokal yang sudah dilatih pengelolaan udang di Jepara oleh pihak KKP.
Load more