Blora, tvOnenews.com - Ratusan warga Desa Gedangdowo, Kabupaten Blora,Jawa Tengah, mengelar tradisi sedekah bumi dengan perang nasi atau biasa disebut awur -awur. Tradisi ini sebagai bentuk dan wujud syukur atas hasil panen padi yang di dapat selama satu tahun terakhir.
Bertempat disebuah punden yang dipercaya warga sebagai cikal bakal Desa Gedangdowo, ratusan warga berjubel menyaksikan tradisi awur -awur. Terdapat dua gunungan tumpeng dikhususkan untuk tradisi awur-awur dari total 15 gunungan tumpeng yang dibawa oleh warga untuk dibagikan ke pengunjung.
Tidak hanya warga desa setempat saja yang menyaksikan trasdisi sawuran, namun dari desa tetangga juga ikut berbaur. Oleh sebab itulah tradisi ini warga menyebutnya sebagai tradisi sawuran, lantaran nasi dan jajan dan hasil bumi disawur sawurkan warga secara beramai-ramai.
“Saya baru pertama kali lihat yang kayak gini. Tawurannya itu seru, rame juga. Kesannya agak beda saja,” kata Indah, salah satu penonton tawuran nasi berkat, Jumat (9/6/2023).
Masing-masing warga yang datang membawa sejumlah makanan sebagai wujud syukur, setelah makanan dikumpulkan dan dibacakan doa, selanjutnya tradisi sedekah bumi dilanjutkan dengan perang nasi atau sawuran.
Tradisi sawuran ini sudah dikakukan warga desa gedangdowo secara turun menurun. Meski saling serang, namun tidak tampak wajah kemarahan, mereka justru tertawa karena mereka menyadari sawuran ini adalah tradisi yang harus dilestarikan.
Tawuran nasi menjadi puncak acara tradisi tersebut. Tradisi turun temurun ini merupakan simbol desa yang murah pangan.
Load more