" Yang kedua juga sama. Dia juga beli karak Rp 20.000 dan minta ditaruh di teras depan rumah. Lalu dia juga tukar uang Rp 2 juta, uangnya juga sama dilipat,” imbuhnya.
Setelah itu, lelaki tersebut meninggalkan pisang serta nasi bungkus agar dimakan oleh Ngatemi.
“ Orang itu juga meninggalkan pisang serta nasi bungkus. Saya disuruh makan, tidak boleh ditolak karena nasi bungkus itu rezeki,” ujar Ngatemi menirukan terduga pelaku.
Saat itu Ngatemi tak berpikir bahwa uang tersebut palsu karena dilihat sangat mirip dengan uang asli. Ngatemi baru mengetahui uang tersebut palsu saat distributor karak yang biasa menyetor ke dirinya akan mengambil uang hasil jualan.
“Dibilangi kalau uangnya palsu, jadi tidak laku. Itu uang banyak, sampai Rp 5 juta,” lanjutnya.
Sementara itu, Kadus Karangduren, Lumadi mengatakan atas kejadian tersebut pihak Ngatemi dan keluarga sampai saat ini belum melaporkan ke kepolisian.
“Untuk saat ini baru memberitahukan saja belum melaporkan, tetapi akan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian,” ujar Lumadi.
Load more