Tradisi udik udikan dengan menyebar uang. Tasyakuran atas 40 hari kelahiran anak dan menyebar kan uang mencapai 35 juta.
Sumber :
Edi Mustofa
Tradisi Udik-udikan Menyebar Uang Puluhan Jutaan Rupiah Ribuan Warga Saling Berebut, 4 Orang Pingsan
Tradisi udik-udikan dengan menyebar uang, dilakukan seorang pengusaha batik Nanda di Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Pekalongan, Jawa Tengah.
Pekalongan, tvOnenews.com - Tradisi udik-udikan dengan menyebar uang, dilakukan seorang pengusaha batik Nanda di Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sebagai tanda rasa syukur 40 hari kelahiran putra ketiganya.
Dalam tradisi udik-udikan ini, uang yang disebarkan mencapai puluhan jutaan rupiah. Nampak video yang memperlihatkan ribuan warga saling berebut uang yang disebar mencapai Rp35 juta rupiah, viral di media sosial, Minggu (9/7/2023).
Ribuan warga yang sudah memadati lokasi sejak pagi didepan kediaman tuan rumah tersebut. Pada saat acara berlangsung, tuan rumah yang menyebar uang di enam titik, yang disebarkan dari atap rumah. Ribuan warga yang sudah menunggu saling berebut uang dengan nominal pecahan Rp1.000 hingga Rp100 ribu rupiah.
"Ini acara udik udikan tasyakuran anak. Anak yang ketiga. Untuk nominal hampir 30-35 juta. Ada enam titik. Itu disebar dari atas semua. Dari bawah cuma satu. Kalau dilihat warga yang datang mencapai ribuan ada," kata Ramadhon (38) pengusaha Batik Nanda.
Warga yang saling berdesak desakan hingga mengakibatkan empat orang terhimpit dan terinjak-injak mengalami pingsan karena kekurangan oksigen dan segera di bawa ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan.
"Untuk insiden tadi pada saat acara memang ada. Kayak anak jatuh, mungkin. Karena terlalu ramai juga. Saya siap bertanggung jawab sepenuhnya. Dan saya pribadi, bertanggungjawab sepenuhnya. Termasuk pagar kelurahan yang ambruk. Ini tadi yang luka juga sudah kami lunasi. Ada tiga orang anak. Usia 16 tahun satu, 10 tahunan, terus 16 tahun juga. Korban kemudian dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan. Untuk kabar ada yang meninggal itu hoax," lanjutnya.
Dirinya mengaku sebelumnya sudah ada pelarangan dari pihak berwenang. Namun karena keputusan keluarga besar harus tetap dilaksanakan akhirnya kegiatan berlangsung dan sempat dihentikan petugas lantaran banyak korban pingsan karena jumlah massa yang sangat banyak memenuhi area depan rumah dan halaman kelurahan setempat.
Sementara itu, pihak kelurahan Jenggot, Muhammad Fatoni saat ditemui di kantor kelurahan, mengaku sudah berupaya maksimal mencegah terjadinya aksi tebar uang yang dilakukan warganya. Namun hasil koordinasi antara pihak kelurahan Polsek dan Koramil mengalami jalan buntu.
"Pihak yang punya hajat tetap bersikukuh melaksanakan tradisi tebar uang. Bahkan yang bersangkutan siap bertanggungjawab penuh bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dengan menandatangani surat pernyataan bermaterai," kata Muhammad Fatoni.
Pihaknya mendapatkan Informasi dari media sosial yang di share oleh yang punya hajat dan isunya uang yang akan disebarkan mencapai 30 juta. Dan ini sudah dishare ke medsos. Jadi warga yang datang dari mana-mana, bukan hanya dari warga sekitar saja. Karena nilainya besar, maka pihak kelurahan mengambil tindakan, yaitu persuasif agar situasi tetap kondusif dan tidak ada ijin.
"Dengan uang sebanyak itu dari ratusan, lima puluhan, dari besar sampai kecil. Kita sempat melakukan edukasi agar hal itu tidak terjadi seperti pencegahan, dibatalkan ataupun dengan cara yang lain dan aman. Ternyata, ketika kita koordinasi mau dirembukkan dengan keluarga, pihaknya pinginnya tetap ada dan tetap akan menggandakan," ungkapnya.
Kemudian pihaknya membuat surat pernyataan, bahwa yang punya hajat siap untuk segala resikonya. Pihaknya dari kelurahan dan pak bhabin tidak siap untuk bertanggung jawab dengan segalanya untuk resiko yang terjadi apabila udik2 an tetap dilakukan.
"Kalau untuk perizinan tidak bisa, karena bukan ranahnya. Kami hanya bisa mengimbau saja. Apabila bersedekah tetap santun kan lebih bagus, tapi pemilik rumah bersikukuh apa boleh buat. Akhir nya pemilik rumah bikin surat pernyataan untuk segala resikonya terkait udik udikan," tambah nya.
Pada saat acara suasananya ramai sekali seperti yang diperkirakan dan pagar kelurahan rusak.
"Tadi korban pingsan ada 3 orang di kecamatan selatan, kalau di Sukorejo blm tau. Dievakuasi pakai motor saya, lalu pakai mobil polisi. Anak anak pingsan, remaja pingsan," imbuhnya.
Sementara itu, Kapolsek Pekalongan Selatan, AKP Aris Trihartanto mengatakan bahwa pihaknya sudah menghimbau untuk tidak dilaksanakan. Pihaknya sudah melakukan tindakan persuasif melalui kepala Kelurahan, Babinsa, bhabinkamtibmas, namun dari sohibul hajat tetap ngotot untuk tetap dilaksanakan.
"Dan pada saat pelaksanaan tadi mulai ricuh, akhirnya kita hentikan, karena ada beberapa korban yang pingsan dan dilarikan ke Puskesmas. Untuk kegiatan itu kita hentikan sehingga tidak terjadi korban yang lebih banyak lagi," kata Aris Trihartanto.
Untuk sementara pihak sohibul hajat akan dimintai keterangan dan selanjutnya akan di limpahkan ke Satreskrim Polres Pekalongan kota.
"Untuk kondisi para korban sudah membaik. Tidak ada yang MD. Kondisi para korban semuanya sudah sehat. Adapun korbannya ada empat orang, satu orang ibu dewasa, dan tiga anak-anak dan sudah diperbolehkan pulang," lanjutnya. (hhm)
Pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) nomor urut 3 Agustiar Sabran-Edy Pratowo dinilai menjadi kandidat terbaik di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024.
Ikatan Santri DKI Jakarta menolak keras pernyataan cawagub DKI Jakarta 2024-2029 Suswono yang dianggap lecehkan Nabi Muhammad SAW dengan sebutan "pengangguran".
Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah menyebut, pembangunan program 3 juta rumah tidak boleh asal-asalan karena harus memperhatikan sejumlah hal
Kota Khan Younis di selatan Gaza memperingatkan bahwa kelangkaan bahan bakar selama sepekan telah menyebabkan lebih dari 1,2 juta warga dan para pengungsi di daerah itu tidak memiliki akses terhadap air bersih
Coach Justin beri kritik tajam soal strategi Shin Tae-yong yang memengaruhi performa Timnas Indonesia, terutama pada laga lawan Jepang, singgung Rafael Struick.
Kekalahan Timnas Indonesia dari Timnas Jepang dengan skor 0-4 dalam laga kelima Grup C Kualifikasi Paiala Dunia 2026, yang berlangsung di SUGBK, Jumat (15/11)
Profil Ole Romeny pemain keturunan Sumatera Utara yang resmi jalani proses naturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia. Resmi memulai karier di usia 18 tahun
Timnas Indonesia harus menelan pil pahit karena kalah telak 4:0 dari Jepang. Berbagai kritikan pun diberikan kepada tim yang ditukangi oleh Shin Tae-yong itu. Ustaz Adi Hidayat (UAH) pernah ingatkan ini.
Banyak yang optimis perbuatan Ole Romeny berdampak pada sepak bola Indonesia. Bahkan, ada yang beranggapan Timnas Indonesia akan berhenti menaturalisasi pemain.
Tak ingin Timnas Indonesia keok saat hadapi Timnas Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026, yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno,
Load more