Sementara perangkat Desa Kajen, Abdul Karim menjelaskan, masyarakat mempunyai beragam kepercayaan mandi di kolam Pesarean Kajen sejak puluhan tahun lalu. Ada yang berharap dengan mandi di sana awet muda, hingga hanya sekadar mandi agar badan sehat dan bersih.
“Untuk kegiatan malam 1 suro di Desa Kajen, biasanya masyarakat Kajen mandi bersama di blumbang (kolam) sarean peninggalan mbah Ahmad Mutamakkin. Disini terdapat banyak warga, mulai dari anak pondok pesantren se Desa Kajen dan masyarakat Desa Kajen. Mereka mempercayai jika mandi di kolam blumbang mbah Mutamakin ini dipercaya bisa lebih sehat, awet muda dan manfaat kasiatnya banyak,” ujarnya.
Karim mengungkapkan, untuk waktu mustajab mandi di Pesarean Kajen diyakini pada pukul 00.00 WIB.
“Untuk mandi seperti ini biasanya mujarabnya kata orang orang tua dulu jam 12 malam. Cuma disini karena banyaknya pengunjung, jadi habis isya sudah ramai sekali. Meski ramai seperti ini, kita sebagai pemerintah desa maupun kepanitian Haul 10 Suro tetap mengawasi terkait anak-anak yang mandi di blumbang ini, dikarenakan yang namanya mandi malam ramai ramai dikawatirkan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” pungkasnya.
Untuk mandi bersama malam satu Suro tahun ini sumber mata air di kolam pesarean Kajen sedikit berkurang, sehingga digunakan mesin pompa air supaya kolam teraliri air. Sementara untuk kedalaman kolam berkisar antara 40-50 cm. (arm/buz)
Load more