“ Keempat perangkat desa itu melantunkan azan dan menghadap ke masing-masing penjuru mata angin yakni utara, selatan, timur dan barat. Sementara warga lain duduk di jalan dan trotoar, mengikuti prosesi doa hingga selesai,” imbuhnya.
Tujuan ruwatan yang digelar warga dalam 1 Muharam ini untuk menghindarkan warga masyarakat dari hal hal buruk dan memohon agar masyarakat diberikan keselamatan serta kelimpahan rejeki.
“ Ruwatan ini untuk mengusir hal hal buruk warga. Biar rejekinya bagus, biar sengkolonya (hal hal buruk) itu pergi. Dan memang budayanya seperti itu,” lanjutnya.
Setelah doa bersama selesai dilakukan, warga kemudian bersama sama menyantap aneka makanan yang dibawa dari rumah. Aneka masakan ini bermacam macam jenisnya namun ada satu makanan yang wajib, yaitu ketupat.
“ Setelah doa selesai kita makan ramai ramai. Hampir semua warga bawa masakan masing masing. Dan ini juga dibagi bagikan ke warga yang lain, jadi tidak harus makan makanan yang dibawa sendiri, tapi juga bisa makan yang dibawa oleh tetangga,” pungkasnya. (abc/buz)
Load more