“Sampah ini sejak lebih kurang 5 tahun, itu sebenarnya sudah ada tempat pembuangan sampah sementara yang dibuat waktu itu kepala desa yang baru. Lha kenapa sampai detik ini kok terus bertambah malah ditaruh di luar tempat sampah sementara. Ini sampah sampah rumah tangga, kalau dilihat panjangnya ya ada dua ratusan meter,” kata salah satu warga, Samsul Arifin, Selasa (25/7/2023).
Selain menimbulkan bau tidak sedap, keberadaan sampah juga dikeluhkan warga karena merusak keindahan panorama pantai.
“Sangat berdampak bagi warga, dulu ini pantainya bersih pasirnya putih sekarang kotor penuh sampah. Kalau musim hujan bau juga banyak lalat,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua BPD Desa Plawangan, Mujib, dulu hanya segelintir warga yang membuang sampah di lokasi itu. Namun saat ini sudah terkoordinir dan disepakati oleh pemerintah desa (pemdes). Pengelolaan sampah dan pembuangan di bawah naungan BUMDes.
“Pembuangan sampah ini dikoordinir oleh pihak BUMDes. Dari pihak Desa sebenarnya dari BPD sudah mendorong pembenahan sampah ini, namun hingga saat ini belum ada respon,” terang Mujib.
Sebagai Ketua BPD, Mujib mengaku sudah mengingatkan agar kawasan tepi pantai tidak dijadikan lokasi pembuangan sampah. Namun pada kenyataannya sampai hari ini sampah masih menumpuk di tepi Pantai Plawangan
“Mulanya di sekitar lokasi dibuatkan tempat pembuangan sampah sementara berukuran 10x10 meter. Namun, lantaran setiap hari sampah dibuang di sana akhirnya meluber hingga tepi pantai,” pungkasnya.
Load more