"Iya, jadi sor seng itu dulu tempat parkiran sehingga kalo kita ke kampus sering nongkrong di situ. Kemudian diskusi banyak hal kadang-kadang cerita tentang kuliah, ngomongin dosen dan cerita organisasi yang lain. Banyak sekali," kata Ganjar.
Sementara itu, teman 1 angkatan Ganjar, Prof Mukti Fajar Nur Dewata mengakui jika Ganjar merupakan sosok yang gemar membantu teman-temannya. Eks Ketua Komisi Yudisial ini mengaku Ganjar juga merupakan teman diskusi yang menyenangkan.
"Ganjar adalah sahabat yang suka membantu. Iya (diskusi di parkiran) karena di zaman itu kan orde baru kita susah membuat forum-forum resmi sehingga parkiran adalah tempat untuk mendiskusikan realitas politik, sosial yang terjadi waktu itu. Dan itulah yang dilakukan Mas Ganjar bersama kami diskusi dan pada perjalanannya," kata Prof Mukti.
Sementara rekan satu angkatan Ganjar, Nururin Pikarini, mengenang dulu sering satu kepanitiaan bersama Ganjar Pranowo ketika masih bersama-sama kuliah di FH UGM 87. Mereka bersama kawan-kawan lainnya satu angkatan kerap membuat seminar hingga acara olahraga.
“Mas Ganjar itu aktif di Majestic (Mahasiswa Pecinta Alam FH UGM), aktif di pecinta alam. Kalau untuk kepanitiaan, dia sukanya untuk keamanan. Sukanya yang bergaul dengan teman-teman parkiran, anak-anak sorseng,” kata Rurin, sapaannya.
Rurin bercerita, sorseng itu karena parkiran FH UGM saat itu atapnya masih menggunakan seng. “Jadi kita sering ngumpulnya di situ, sambil kegiatan mahasiswa, dulu namanya senat. Khusus angkatan 87 sering bikin pengajian, Walisongo,” sambungnya.
Rurin mengenang Ganjar sebagai sosok yang aktif, melebur dengan siapapun.
Load more