Banyumas, tvOnenews.com - Paska kejadian terjebaknya 8 pekerja tambang emas di sumur area tambang Dusun Tajur, Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Pemkab Banyumas berencana menutup semua area tambang.
Rencana ini direspon Pemerintah Desa Pancurendang yang mengaku keberatan dengan rencana penutupan tersebut. Menurut pihak desa, ketergantungan ekonomi warga sudah sangat besar dari komoditas tambang emas ilegal tersebut.
" Setelah ditutup, warga kami kelas kebingungan mencari pencaharian, karena terus terang, warga sangat tergantung dengan tambang ini. Setelah ditutup, menjadi PR kami pemerintah desa bagaimana sumber ekonomi masyarakat . Harapan kami ada solusi dari pemerintah." kata Narisun, Kepala Desa Pancurendang.
"Awalnya yang terlibat lima ratusan warga. Lalu berkembang dari desa dan kecamatan lain. Saat hujan, sempat ditutup, karena pertimbangan resiko." lanjutnya.
Kepala Desa Pancurendang, Narisun.
Sebelum temuan kandungan emas di area tambang ini, warga bermata pencaharian sebagai buruh tani, buruh angkut, dan pekerja serabutan. Pendapatan mereka jauh di bawah taraf kehidupan sejahtera.
"Kita 2015 sudah mencoba mengurus izin ke Dinas ESDM Provinsi Jateng. Nyatanya sampai sekarang belum kunjung tiba. Saya kurang tahu soal proses perizinan, tetapi yang namanya tambang rakyat, memang selama ini gak ada perizinannya." papar Narisun.
Sementara itu pihak pemerintah desa menampik anggapan ada pendapatan yang disetorkan ke Pemdes dari kegiatan penambangan.
Jika keputusan penutupan diambil Pemkab Banyumas, Pemerintah Desa Pancurendang meminta diberikan solusi bagi sekitar 500 lebih warga yang tergantung dari kegiatan pertambangan tersebut. (sjo/buz)
Load more