Sementara itu kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Dewi Pramuningsih mengatakan, bahwa saat ini kasus bullying yang menimpa anak anak cukup banyak.
" Tadi kita lihat, saat ditanya secara terbuka siapa yang pernah jadi korban bullying atau perundungan ada banyak. Lebih dari 10 anak mengaku pernah alami perundungan, mulai dari ejekan hingga kekerasan fisik. Hal ini tentunya sangat mengetuk hati kita semua," ungkap Dewi.
Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya bullying atau perundungan pada anak, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Salah satunya adalah melalui media sosial.
" Konten media sosial saat ini cukup berpengaruh ke anak anak. Tidak hanya itu lingkungan sekitar juga sangat berpengaruh untuk terjadinya bullying. Jadi anak anak tidak bisa ditinggal begitu saja tanpa adanya pendampingan," imbuhnya.
Ditambahkan oleh Dewi, Ia mengapresiasi kegiatan deklrasi anti bullying sekolah ramah anak di SMPN 2 Ungaran. Ia berharap sekolah lain bisa mrlakukan hal tersebut.
" Kami harap sekolah sekolah lainnya bisa mendeklarasikan hal ini. Ini sebagai bentuk perlindungan kepada anak anak. Kami juga minta ke sekolah sekolah untuk tidak ada lagi kejadian bullying terhadap anak," tutupnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Danramil 014/Ungaran Barat Kapten CHB Muhamad Rozani. Dimana pendidikan terhadap anak anak tidak hanya dilakukan di sekolah. Namun di lingkungan rumah juga anak anak perlu diberikan perhatian.
Load more