Purworejo, tvOnenews.com - Baru-baru ini warga Desa Nampu dibuat geger dari kejadian di tengah sawah. Kejadian itu tentang semburan api yang muncul di sumur bor di kawasan persawahan, Desa Nampu, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Dari pantauan tvOnenews, semburan api itu tingginya sekitar hampir satu meter dari dalam sumur bor tersebut. Kemudian, dari informasi warga setempat, semburan api ini baru pertama kali terjadi di wilayahnya.
semburan api dengan ketinggian sekitar satu meter ini muncul setelah rekan-rekan lainnya berniat membuat sumur bor baru. Adapun kedalaman sumur tersebut enam belas meter.
Kemudian usai penggalian sumur, pada minggu malam, air tiba-tiba menyembur kencang dengan ketinggian sekitar dua meter.
setelah pagi air berhenti dan coba di bakar oleh salah satu warga ternyata menghasilkan api hingga sore api belum kunjung padam.
Berdasarkan informasi yang beredar, pada Senin siang, titik semburan api ini menyedot perhatian sejumlah pihak, termasuk di antaranya pihak pemerintah desa dan pihak cabang dinas ESDM wilayah Serayu Selatan.
"Kemarin bikin sumur. terus tadi malam pipanya diangkat sedikit malah air muncrat sampai 2 meter. saya pikir bagus, paginya malah keluar api. jam 1an malam keluar air. tapi tadi pagi kisaran jam 7.30 wib saat kembali lagi kok bau gas belerang, karena penasaran, maka salah satu teman coba menghidupkan korek gas lalu coba membakar asal bau gas tersebut dan ternyata menghasilkan api,"jelas salah seorang warga, Bawis.
Sementara, Kades Nampu, Ramdlan menyampaikan, akibat kejadian itu, dari polsek, kecamatam pun datang untuk meninjau hal itu.
Selain itu, dari ESDM hanya meninjau mendokumentasikan terkait sumur yang keluar apinya.
"Kalau dari desa semalam laporan warga. pertama itu sumur bisa keluar sendiri airnya. sumur gak bisa dipake mau dinaikkan malah keluar airnya dulu. setelah pagi itu air berhenti terus dijajal pakai korek ternyata nyala. apinya kemungkinan kalau tadi pagi setengahan meter. baru pertama kali. gak ada pipa pertamina. banyak sumurnya. nunggu pengujian dari provinsi. hari ini menunggu mau dilaporkan," ucap Kadesnya.
Lanjutnya menjelaskan, kemunculan semburan api ini merupakan kali pertama. Dia juga meyakini bila semburan api itu bukan merupakan kebocoran pipa pertamina.
Sebab titik semburan api berjarak sekitar tiga kilometer dari jalur pipa pertamina. Lalu, dia jelaskan juga temuan semburan api ini masih dikaji dan diteliti oleh pihak cabang Dinas ESDM wilayah Serayu Selatan.
"Jadi, untuk sementara, garis polisi dipasang di sekeliling titik api agar warga tak mendekat," pungkasnya. (aag)
Load more