"Wisata menjadi begitu penting ketika kemudian anak kecil, siapa yang belum paham, dijelaskan bahwa kita menggunakan motor tempel tidak ada suaranya, kenapa, karena kita memakai tenaga baterai, berapa kapasitasnya kalau dibandingkan dengan menggunakan tenaga BBM fosil, berapa biayanya, tadi sepersepuluh (1 per 10, red.)," kata Gubernur.
Akan tetapi investasinya jika berdasarkan hitungan kasar, kata dia, diperkirakan membutuhkan waktu hingga tiga tahun untuk bisa menikmati keuntungan dari penggunaan kapal bermotor listrik berbasis baterai itu.
Ia mengakui investasi awal dipastikan agak mahal, namun ketika dilakukan penghitungan untuk jangka panjang maka keuntungan yang didapatkan akan lebih banyak karena biaya operasionalnya jauh lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar fosil dan bisa mengurangi emisi.
Oleh karena itu, kata dia, layanan purnajualnya menjadi penting agar kemudian bisa dilakukan konversi dari penggunaan bahan bakar fosil menjadi energi listrik yang ramah lingkungan pada kapal nelayan.
"Menurut saya, sudah saatnya dan harus berani dimulai," tegasnya.
Seusai peluncuran, Gubernur Ganjar dengan didampingi manajemen PLN Group berkesempatan menumpang salah satu kapal yang menggunakan mesin bermotor listrik berbasis baterai di Pantai Teluk Penyu. (ant/aag)
Load more