Pati, tvOnenews.com - Musim kemarau yang melanda Kabupaten Pati, Jawa Tengah, berdampak pada pasokan air bersih di sejumlah wilayah tersebut. Salah satunya warga di Desa Ngastorejo, Kecamatan Jakenan.
Warga di desa ini terpaksa harus membeli air galon untuk kebutuhan sehari-hari seperti memasak dan minum. Hal ini lantaran air dari Pamsimas yang biasa mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, saat ini rasanya menjadi asin akibat musim kemarau.
Dalam sehari rata rata warga terpaksa harus merogoh kocek Rp 12.000 untuk membeli 3 galon air isi ulang.
Salah seorang warga, Sri Sutarmi mengaku membeli air galon isi ulang untuk minum dan memasak ini sudah berlangsung sejak satu bulan lalu. Pasalnya, sejumlah sumur warga mulai mengering dan airnya asin.
“Beli air galon paling dua hari habis. Ya berat gak berat mau gimana lagi, karena kepepet untuk minum masak. Mau pakai Pamsimas kan airnya asin,” ujar Sri Sutarmi, Jumat (25/8/2023).
Sementara untuk kebutuhan mandi dan mencuci baju, Sri Sutarmi mengatakan terpaksa menggunakan air dari Pamsimas meskipun rasanya asin.
“Untuk mandi cuci baju pakai Pamsimas masih cukup, walaupun airnya saat ini asin karena kemarau,” imbuhnya.
Penjual air galon isi ulang, Agus, mengaku di musim kemarau ini mengalami peningkatan penjualan hingga sembilan puluh persen.
“Musim kemarau ini ada peningkatan penjualan yang lumayan, meningkat kurang lebih 90 persen. Sekarang per hari sekitar tiga ratus galon, sebelumnya paling dua ratusan galon. Untuk harga jual per galon Rp 4.000,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Ngastorejo, Parnoto, mengatakan, di Desa Ngastorejo ada sebanyak 390 kepala keluarga terdampak kekeringan ini. Kekeringan di desa tersebut sudah menjadi langganan setiap tahun.
“Disini yang terdampak kekeringan ya keseluruhan 390 KK, memang kebutuhan pada air saat ini,” ujar Parnoto.
Pemerintah Desa Ngastorejo sudah berupaya membuat penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) pada tahun 2018 lalu. Namun kondisi air di Desa Ngastorejo saat musim kemarau rasanya asin.
“Untuk persiapan air kemarau ini mungkin tidak kurang (air Pamsimas), namun airnya asin. Untuk kebutuhan sehari hari untuk masak dan minum ini warga pakai air isi ulang beli,” pungkasnya. (arm/buz)
Load more