Semarang, tvOnenews.com - Dampak kenaikan harga beras sejak 2 minggu lalu, saat ini mulai dirasakan oleh masyarakat. Mereka mengaku harus mengeluarkan uang ekstra untuk berbelanja karena beras merupakan kebutuhan pokok sehari hari.
Seperti yang diungkapkan oleh Sri Hartati, warga Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah saat berbelanja di pasar Bandarjo, Ungaran. Ia mengatakan saat ini harga kebutuhan pokok sedang tinggi sehingga kenaikan harga beras ini dirasakan cukup berat.
" Saat ini kan ekonomi masih belum stabil. Banyak kebutuhan yang harus dipenuhi apalagi saat ini harga harga juga tinggi. Sehingga ditambah beras naik ya itu cukup berat bagi kami," ungkap Hartati, Kamis (31/8/2023).
Menurut para pedagang, kenaikan harga beras sudah terjadi sejak 2 minggu lalu. Kenaikan harga beras terdapat pada semua jenis beras mulai dari beras dengan kualitas satu hingga beras kualitas premium.
" Untuk kenaikan beras rata rata naik antara Rp. 2.500 hingga Rp. 3.000. Jika sebelumnya beras dengan kualitas menengah kita belanja masih bisa Rp.10.000 saat ini kulaknya saja sudah Rp.12.500," jelas Haryani pedagang sembako di pasar Bandarjo, Ungaran, Kabupaten Semarang.
Kenaikan harga beras kali ini juga sempat membuat pedagang resah. Karena kenaikan harga beras terjadi sewaktu waktu terutama selama 2 pekan terakhir.
" Kami kalau kulakan (belanja) pasti ada stok. Kita masih jual disesuaikan dengan harga kita beli. Tiba tiba pas kulakan harganya sudah naik lagi. Ini juga bikin kita harus mengubah harga hampir setiap hari," imbuh Ahmad Dawari pedagang lain di pasar Bandarjo.
Ditambahkan oleh Ahmad Dawuri, diduga naiknya harga beras ini akibat musim kemarau panjang yang berpengaruh pada hasil panen padi.
" Kata para juragan beras saat ini sedang tidak musim panen raya sehingga bepengaruh pada stok padi," tambahnya. (abc/buz)
Load more