Kebumen, tvOnenews.com- Warga Desa Adiwarno, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, memiliki tradisi unik menyambut musim tanam padi tiba.
Tradisi Tenongan dalam ruat Merti Desa atau sedekah bumi ini sudah dilakukan secara turun temurun dilaksanakan rutin setiap tahunnya.
"Tenongan ini rutin dilakukan setiap tahun dan waktunya gak bisa dirubah, masuk mongso ke lima hari Jumat Kliwon karena sudut pandang warga Jumat Kliwon merupakan hari yang sakral," jelas Kepala Desa Adiwarno Wawan Rajiko kepada wartawan usai acara, Jumat (1/9/2023).
Tenong yang pada jaman dahulu menjadi tanda persembahan untuk penguasa, kini menjadi bentuk syukur warga desa jelang musim tanam padi yang dikemas sebuah kegiatan merti desa.
"Setiap kepala keluarga dengan sukarela membawa satu tenong, sebagai rasa wujud syukur warga setiap menjelang musim tanam padi tiba," lanjut kades.
Tenongan ini sendiri menurut kades adalah merupakan sebuah ajaran budaya untuk dapat merukunkan masyarakat. Sehingga untuk membangun budaya yang ada agar gotong royong ini tetap menjadi satu budaya di masyarakat.
Sedikitnya ada 425 tenong yang dibawa oleh warga menuju Kantor Balai Desa Adiwarno, Kecamatan Buayan. Acara yang sudah turun temurun dilakukan ini dalam setiap tahun jumlahnya terus meningkat dari jumlah 552 KK.
"Satu tenong diangka kisaran Rp300 ribu sampai dengan Rp500 ribu. Ini sebagai wujud syukur kita kepada Alloh SWT dimana kita tinggal dan mencari rejeki disini maka kita harus memberikan yang terbaik dalam bentuk sedekah bumi atau merti desa ini," ucap kades melanjutkan.
Ratusan tenong ini sebagai tanda acara dari rangkaian merti desa. Dilanjutkan dengan gelar doa bersama yang dipimpin oleh tiga pemuka lintas agama, yaitu oleh kyai untuk agama Islam, pendeta untuk pemeluk agama Kristen dan untuk agama Budha.
"Jadi di desa kami ini ada tiga agama yang dianut oleh warga, yaitu Islam, Kristen dan Budha. Semua hidup berdampingan dan rukun antar satu dengan lainnya. Maka itu doa dilakukan oleh pemuka lintas agama," pungkasnya.
Warga dengan atusias datang ke halaman kantor desa beramai-ramai membawa tenong. Tenong yang berisi jajanan pasar, ingkung ayam, buah, nasi, sayur, oseng-oseng, telor, dan lauk pauk, kemudian di doakan dan makan bersama.
"Tenong saya berisi makanan lengkap dengan sayuran, lauk, ingkung dan jajanan pasar. Saya habis Rp500 ribu buat tenong ini mas," ucap Baidi salah satu warga yang membawa tenong.
"Ini tradisi kami warga Desa Adiwarno menyambut waktu tanam padi mas. Acara tenongan ini selalu kita lakukan sebagai wujud warga, semoga hasil padinya baik," saut Sakijo.
Selain tenongan pemerintah desa juga memberikan puluhan doorprize menarik mulai dari setrika, kipas angin, panci, wajan, kompor gas, kulkas dan 10 ekor kambing. Semua itu dibagikan untuk warga. (Wkn/Dan)
Load more