Semarang, tvOnenews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggandeng Pandawara Group melakukan bersih-bersih di pesisir pantai Tambakrejo yang berada di Kampung Nelayan, Tanjung Mas, Semarang Utara, Sabtu (2/9/2023).
Ribuan orang dari sejumlah komunitas pencinta lingkungan serta pelajar hingga mahasiswa juga ikut berpartisipasi membersihkan alam dari sampah. Di kawasan tersebut memang banyak ditemui sampah yang berserakan, mulai dari sampah organik seperti kayu dan ranting hingga non-organik seperti plastik dan gabus sintetis.
Ribuan orang pun nampak berbondong-bondong melakukan pembersihan di sepanjang jalur pesisir pantai. Tak butuh waktu lama, lokasi itu sudah enak untuk dipandang.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengakui jika aksi bersih-bersih ini sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup masyarakat. Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat bisa lebih sadar diri terkait dengan pengelolaan sampah.
“Kadang-kadang, kita ini belum merasakan bahaya jika sampah menumpuk dan menutupi drainase serta saluran air lainnya. Sekarang belum merasa karena belum hujan, tapi kalau nanti musim hujan baru merasakan dan kembali lagi nanti menyalahkan pemerintah. Padahal, kita ini tidak bosan-bosan mengingatkan untuk membersihkan sampah,” ujarnya di sela-sela kegiatan.
Ita menambahkan, pihaknya akan mengintensifkan program-program terkait pemilahan sampah. Dirinya mengakui hal tersebut bisa mencegah dampak bahaya besar dari sampah jika dilakukan dengan konsisten dan disiplin.
“Kami juga berkewajiban untuk meminimalisir sampah sehingga nanti saya buat program dan saya minta DLH untuk membuat program lomba khusus pilah-pilah sampah,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu anggota Pandawara Group, Gilang Rahma menjelaskan, pemilihan lokasi ini adalah hasil dari diskusi dengan instansi pemerintah. Menurut informasi, di lokasi tersebut sering sekali ditemui sampah yang menumpuk, khususnya sampah non-organik.
“Kita sangat mengenal betul bahayanya sampah plastik jika mengendap di muara ataupun di pantai. Tadi, kita lebih fokus ke sampah plastik, jadi kita pisahin yang organik lalu plastiknya kita langsung bungkus untuk diangkut,” paparnya.
Meski demikian, ia dan rekan-rekannya tidak menganggap tumpukan sampah ini sangat parah. Ada beberapa lokasi di daerah lain yang lebih buruk kondisinya.
“Ini salah satu tempat yang kalau menurut kita tidak terlalu parah karena didominasi sampah organik. Tempat yang menurut kita parah itu kalau memang didominasi sampah plastik dan gabus sintetis. Ada tadi kita temukan sampah kasur dan bantal,” terangnya.
Lebih lanjut, dirinya berpesan agar masyarakat terus menjaga dan merawat lingkungan sekitar sehingga tidak terjadi hal yang buruk di masa depan.
“Sebenarnya lebih gampang memilah sampah daripada kayak gini. Pesan dari aku yuk kita bersihin bumi sebelum kita dibersihin bumi,” pungkasnya.(dcz/ard)
Load more