Kudus, tvOnenews.com – Ada yang berbeda di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus, Jawa Tengah. Sosok superhero spiderman dan boneka singa lucu terlihat mondar-mandir di ruang tunggu pasien.
Nampaknya mereka tengah menghibur pasien rawat jalan dan juga membagikan hadiah dan souvenir. Sesekali mereka menghampiri pasien dengan menawarkan bantuan mendorong kursi roda, maupun mengajak bercanda pasien anak-anak.
Direktur Utama RS Mardi Rahayu, Pujianto, menjelaskan, superhero dan boneka lucu ini sengaja dihadirkan untuk menghibur pasien dalam rangka memperingati hari pelanggan nasional yang jatuh setiap tanggal 4 september.
“Kami dari rumah sakit Mardi Rahayu sengaja mendatangkan tokoh super hero spiderman dan boneka singa lucu biar para pengunjung baik pasien rawat inap maupun rawat jalan bisa terhibur dan senang,” ungkapnya, Senin (4/9/23).
Selain menghibur pengunjung rumah sakit, dihadirkannya tokoh superhero tersebut juga sekaligus mensosialisasikan terobosan terbaru rumah sakit di daerah pantura timur Jawa Tengah tersebut.
Diantaranya rumah sakit Mardi Rahayu secara resmi melepas 22 Tenaga Pendamping Orang Sakit (NaPOS) angkatan keempat yang telah dilatih secara cuma-cuma selama 2 bulan, sehingga saat ini telah siap bekerja, untuk merawat orang sakit seperti pasien stroke atau pasien pasca rawat inap lainnya dan juga merawat bayi.
Selain itu, secara resmi RS Mardi Rahayu mengimplementasikan PACS/Picture Archiving Communication System yang terintegrasi dengan sistem informasi manajemen RS/SIMRS.
PACS merupakan kombinasi perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk memperoleh, mengolah, menyimpan dan mendistribusikan hasil pemeriksaan radiologi menggunakan standar Digital Imaging and Communications in Medicine (DICOM) secara akurat dan menjadi alat komunikasi dengan kemampuan menyimpan data gambar medik radiologi seperti hasil CT Scan, USG, MRI, dan berbagai jenis foto rontgen dalam bentuk digital.
“Dengan implementasi PACS maka hasil pemeriksaan radiologi dan interpretasi dokter spesialis radiologi secara langsung, dengan segera (real time), dapat dilihat oleh dokter yang memeriksa pasien dimanapun berada tanpa menunggu proses cetak hasil pemeriksaan dengan kertas film dan sejenisnya, sehingga tindakan dokter dapat dilakukan dengan segera pula,” imbuh Pujianto.
Keberhasilan integrasi PACS dan SIMRS akan menghilangkan kebutuhan untuk menyimpan, mengambil, dan mencetak film secara manual atau konvensional.
“Jadi pasien sekarang sudah tidak perlu lagi menunggu hasil atau membawa foto rontgen seperti biasa. Sekarang sudah bias secara digital dan bisa dilihat dimanapun berada,” pungkas Pujianto. (gml/buz)
Load more