Kondisi ini membuat petani mengobral bawang merah dengan pertimbangan bisa mengembalikan modal. Seperti bawang merah ukuran kecil dijual Rp 8 ribu per kilogram. Sementara ukuran sedang dijual Rp 10 ribu, ukuran medium dihargai Rp 12 ribu dan untuk kualitas super dijual dengan harga Rp 15 ribu per kilogramnya.
Ketua paguyuban petani bawang merah Kabupaten Pati, Kasnawi mengungkapkan, Sebelum lebaran harga bawang merah sempat menyentuh harga Rp 20 ribu lebih per kilogram. Namun kini harga bawang merah hanya berkisar antara Rp 10 ribu sampai Rp 12 ribu, tergantung kualitasnya.
“Untuk hari ini acuan kita di Pasar Induk Kramatjati, karena hari ini saya habis kirim itu Rp 10 ribu sampai Rp 12 ribu per kilogram. Artinya dengan harga segitu petani maupun pengirim rata rata rugi,” ungkap dia.
Anjloknya bawang merah harga saat ini, kata Kasnawi membuat petani merugi hingga mencapai 50 persen lebih. Pasalnya, untuk menanam bawang merah satu hektar petani harus mengeluarkan modal hingga Rp 15 juta.
Dengan anjloknya harga bawang merah saat ini, hasil dari panen hanya dikisaran Rp 7 juta hingga Rp 8 juta per hektar. Kondisi ini membuat petani tidak bisa mengembalikan modal, bahkan merugi.
“Karena dari petani itu harga jauh di bawah HPP. Terkait harga pupuk dan obat yang semakin tinggi itu paling tidak 18 ribu, harga segitu itu baru balik modal. Jadi agar petani untung itu harganya ya Rp 20 ribuan per kilogram,” pungkasnya.
Belum diketahui penyebab turunnya harga bawang merah saat ini, apakah permainan tengkulak atau karena kualitas hasil panen yang menurun akibat kekeringan.
Load more