Boyolali, tvOnenews.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat.
Bantuan air tersebut disalurkan menggunakan tangki dengan total 398 tangki selama kekeringan akibat musim kemarau.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali Suparman di Boyolali, mengatakan bantuan air bersih terus disalurkan ke daerah yang mengalami kekeringan, yakni 30 desa di 10 kecamatan di Boyolali.
Hingga Senin (25/9/2023), pihaknya sudah menyalurkan air bersih dengan total 398 tangki kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Kami menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa yang membutuhkan, ke Desa Sangup di Kecamatan Tamansari sebanyak enam tangki untuk melakukan 'droping' (penyaluran, red.) air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada Senin (25/9/2023)," katanya, Selasa (26/9/2023).
BPBD Boyolali telah menyalurkan air bersih total sebanyak 85 tangki kepada masyarakat di enam desa di Kecamatan Tamansari.
Keenam desa tersebut yakni Jemowo, Sangup, Dragan, Lampar, Sumur, dan Lanjaran
Pada Selasa ini, BPBD Boyolali menyiapkan bantuan air bersih enam tangki kepada warga Desa Gunungsari, Kecamatan Wonosamodro.
Sehingga total bantuan air bersih untuk Desa Gunungsari sebanyak 21 tangki.
Ia menyebut 10 kecamatan yang mengalami bencana kekeringan, yakni Wonosamodro dengan bantuan air bersih sebanyak 114 tangki, Tamansari 85 tangki, Kemusu 72 tangki, Juwangi 58 tangki, Wonosegoro 53 tangki, Selo 8 tangki, Andong 5 tangki, Cepogo 4 tangki, Gladagsari 3 tangki, dan Klego 2 tangki.
"Sehingga, total bantuan air bersih ditambah penyaluran Selasa ini, sebanyak enam tangki sebanyak 404 tangki," katanya.
Desa-desa yang membutuhkan bantuan air bersih terbanyak hingga saat ini, antara lain Kedungrejo di Kecamatan Kemusu sebanyak 51 tangki, Guwo (Wonosegoro) sebanyak 34 tangki, Ngaren (Juwangi) sebanyak 28 tangki, Repaking (Wonosamodro) sebanyak 25 tangki, Garangan (Wonosamodro) sebanyak 22 tangki, Gunungpati (Wonosamodro) sebanyak 21 tangki, Bangle (Wonosamodro) sebanyak 19 tangki Jemowo (Tamansari) sebanyak 19 tangki, Kalimati (Juwangi) sebanyak 18 tangki, Sangupo (Tamansari) sebanyak 18 tangki, sedangkan dua daerah lainnya masih di bawah 16 tangki.
Ia menjelaskan bahwa BPBD terus memantau 10 kecamatan yang menjadi daerah bencana kekeringan untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
"Kami berharap musibah kekeringan segera berakhir. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Boyolali sampai akhir Oktober 2023, mudah-mudahan pada awal November 2023 sudah hujan sehingga tidak ada perpanjangan lagi," katanya.
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG Semarang, wilayah Boyolali mulai musim hujan dengan intensitas minim pada November mendatang. (Ant/Dan)
Load more