“Ini kekeringan sudah satu bulan, air sumur kering semua tidak ada sumber air. Untuk kebutuhan sehari hari ya nyagerno (bergantung) bantuan,” kata Suwadi, Senin (2/10/2023).
“Satu kali bantuan air ya bisa untuk dua hari. Ini untuk mandi, mencuci, kalau untuk masak beli galonan Rp 5 ribu per galon,” lanjutnya.
Pasalnya, untuk mencari air bersih ke desa tetangga, warga harus menempuh perjalanan sejauh 4 kilometer, itupun sumber airnya juga terbatas dan harus antre dengan warga setempat.
“Kalau cari keluar desa ada tapi jauh, sekitar 4 km, itupun terbatas sumbernya. Kalau nggak ada bantuan ya terpaksa dipakai sedikit-sedikit, diirit-irit airnya,” ujar dia.
Ketua Komunitas Batik Pati, Tamzis Al Anas mengungkapkan, peringatan Hari Batik Nasional di tahun 2023 ini dilakukan dalam bentuk peduli sosial pada warga yang terdampak bencana kekeringan.
“Komunitas Batik Pati dalam rangka memperingati hari batik nasional kita mengingat kepada warga sekitar yang saat ini mengalami musibah kekeringan. Jadi kami alokasikan kegiatan untuk memperingati hari batik ini kita berbagi bantuan air bersih kepada warga terdampak kekeringan,” ungkap Tamziz.
Selain memberikan bantuan air bersih, juga untuk mengenalkan batik khas Pati yang punya beragam corak dan motif.
Load more