Tak hanya membentangkan spanduk protes di lokasi perbaikan jalan, sejumlah petani garam juga melakukan aksi buang garam hasil panen yang kualitasnya turun sebagai bentuk protes.
Para petani garam menuntut pelaksana proyek segera memberikan solusi atau ganti rugi atas dampak yang dialami petani garam. Pasalnya, kualitas garam yang turun membuat harga jual garam anjlok.
Harga garam yang semestinya Rp 1.300 per kilogram, kini hanya laku dijual dengan harga dibawah Rp 1.000 per kilogramnya.
“Kami minta pelaksana proyek untuk menyirami jalan dengan air sehari minimal dua kali. Kami juga minta ganti rugi karena kualitas garam hasil panen menurun harganya anjlok akibat tercemar debu,” pungkasnya. (arm/buz)
Load more