Rencananya pembangunan embung ini akan digunakan untuk mengairi perkebunan kelengkeng milik warga di Desa Lipursari. Namun akibat kerusakan pada geomembran embung, aktifitas perkebunan kelengkeng warga pun tak berjalan hingga kini.
“Tadinya mau buat mengairi pohon kelengkeng, tapi karena rusak rencana tanam kelengkeng tidak jadi. Bahkan sekarang kita jadi bingung, mau ditutup butuh biaya, mau dikembangkan juga butuh biaya. Mending embung sekalian dikembangkan supaya perekonomian warga juga bisa ikut berkembang tidak seperti kondisi sekarang ini,” tambahnya.
Tak hanya itu, Zuher pun berharap Embung Lipursari dapat diperbaiki sehingga tidak menjadi bangunan mangkrak dan terbengkalai.
“Harapannya bisa diperbaiki sehingga tidak menjadi bangunan mangkrak selamanya. Tujuan awal kan untuk mendukung pertanian,” harapnya.
Sementara itu selain upaya berkomunikasi dengan dinas terkait, untuk memfungsikan embung, pihak Pemerintah Desa Lipursari telah merancang grand desain embung yang tak hanya bermanfaat untuk perairan lahan pertanian dan perkebunan namun juga menjadi kawasan destinasi wisata.
“Ini sudah ada grand desainnya untuk disekitar embung. Komunikasi dengan dinas terkait sudah kami lakukan. Kita juga sudah rasan-rasan kalau Lipursari butuh bantuan, tapi sampai sekarang belum ada kelanjutannya. Grand desainnya menjadi salah satu destinasi wisata di Desa Lipursari,” tandasnya. (rbo/buz)
Load more