Mbak Ita juga mengakui jika dampak dari suhu panas ekstrim ini membuat kebakaran terjadi di lahan kosong yang banyak ilalang. Dari 138 data dari Damkar, rata-rata peristiwa kebakaran berada di lahan kering.
Sementara itu, kebakaran di TPA kini sudah mulai padam. Hanya saja, masih banyak asap tipis yang ditimbulkan oleh bara api di tumpukan sampah. Meski demikian, sampai saat ini, belum ada laporan gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh kebakaran itu.
“Kalau sampai sekarang, sudah cek puskesmas belum ada atau tidak ada karena asap hanya sesaat. Jadi, Jumat (6/10) dan malam sudah aktivitas. Lalu, ketika panas, enggan keluar ke rumah dan pagi ketika saya nunggu di TPA itu memang berangsur sudah hilang dan memang dampak sudah sampai ke bukit sekitar wilayah Jatibarang, tapi berangsuur asapnya hilang,” jelasnya. (dcz/ard)
Load more