“Nanti akan ada 3 tim dari 3 bidang, yaitu bidang pencemaran dan kerusakan lingkungan, bidang pengaduan, perencanaan dan pengawasan, dan bidang pengolahan sampah dan kapasitas peningkatan lingkungan. Tiga bidang ini nanti kita ajak untuk meninjau lokasi,” lanjut dia.
Himawan Affandi menambahkan, pihaknya berencana mengambil sampel air dari aliran Sungai Dasun terlebih dahulu untuk dilakukan pengetesan. Hal ini untuk mengetahui secara pasti kandungan pada kadar air.
“Yang pertama mungkin kita akan ambil sampel. Airnya kita laboratkan kandungannya apa, baru kta mengetahui sumber limbahnya darimana,” ungkapnya.
Diduga air yang mencemari tambak milik warga bukan berasal dari limbah industri tapi dari usaha rumahan warga yang ada disekitar Sungai Dasun.
“Kalau di daerah Dasun kemungkinan tidak ada industri pengolahan ikan atau industri yang membuang limbahnya ke laut. Daerah situ kemungkinan dari kali Bagan yang kemungkinan berasal dari limbah batik yang dibuang di kali Bagan, ini baru dugaan sementara,” ujarnya.
“kemungkinan itu karena ini musim kemarau jadi tidak ada guyuran air. Ini otomatis nanti limbahnya tidak lari ke laut tapi diambil oleh petani tambak untuk dijadikan bahan baku tambak,” pungkasnya. (arm/buz)
Load more