Pasalnya, lanjut Warto, potensi-potensi banjir tidak hanya berasal dari sungai kewenangan Pemkot Semarang saja, melainkan juga sungai-sungai di bawah Pemprov Jateng dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.
"Meski kami belum tahu hujan turun kapan, kami terus lakukan koordinasi penanggulangan banjir pada 2023 ini," ungkapnya.
Ada sebanyak 46 sungai yang melintasi Kota Semarang, 16 di antaranya kewenangan Pemprov Jateng, dan lima milik BBWS Pemali Juana. Pihaknya memastikan antisipasi maupun penanganan banjir bisa dilakukan secara sinergi.
"Jika tidak melakukan koordinasi, takutnya terjadi banjir nanti kesulitan dalam penanganan," katanya.
Upaya yang sudah dilakukan, lanjutnya, pembersihan tanaman eceng gondok, hingga pengerukan sedimentasi di beberapa sungai yang sudah mengalami kedangkalan.
"Eceng gondok tumbuh subur di sungai-sungai, terutama di Kali Banger, dan terakhir yang sudah kami bersihkan di Rumah Pompa Kandang Kebo, Kali Tenggang, dan Sungai Kaligawe akan selesai," kata Warto.
Sementara itu, pengerukan sedimentasi dilakukan di Kali Sringin Lama, Kali Semarang di sekitar Kuningan, Kali Bajak daerah Kelurahan Tandang, Karangroto, dan Kaligawe di depan Polsek Genuk, di bawah Flyover Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang.
Load more