Semarang, tvOnenews.com - Musim hujan yang segera tiba kembali mengingatkan potensi banjir di Kota Semarang. Tahun lalu, banjir di ibukota Jawa Tengah tersebut sampai menggenangi fasilitas umum seperti stasiun kereta api dan jalan utama Pantura.
Belajar dari situ, Pemkot Semarang terus berupaya untuk mengantisipasi persoalan banjir yang kerap terjadi saat musim hujan. Antara lain dengan pembersihan sungai-sungai besar dari sedimentasi, pembangunan saluran air di beberapa daerah, serta upaya lainnya untuk memilimalisir dampak banjir di musim hujan.
Setidaknya sejak Juni 2023, Pemkot Semarang telah melakukan revitalisasi besar-besaran drainase pusat kota dan wilayah pinggiran.
"Upaya untuk mengatasi ancaman banjir memang menjadi salah satu fokus kami. Target kami, titik genangan di Kota Semarang bisa terkurangi, dengan banyaknya program pembangunan drainase yang kami laksanakan," jelas Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita di sela kegiatan dinasnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto menambahkan, pihaknya mencari solusi penanganan banjir yang selama ini jadi persoalan tahunan, dengan berkoordinasi pada kementerian.
"Kami terus berupaya supaya tidak banjir, melakukan koordinasi dengan kementerian, dalam hal ini BBWS," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto, Selasa (24/10/2023).
Ia menambahkan, selain melaksanakan proyek fisik revitalisasi delapan drainase besar, koordinasi mengantisipasi banjir juga dilakukan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng).
Pasalnya, lanjut Warto, potensi-potensi banjir tidak hanya berasal dari sungai kewenangan Pemkot Semarang saja, melainkan juga sungai-sungai di bawah Pemprov Jateng dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.
"Meski kami belum tahu hujan turun kapan, kami terus lakukan koordinasi penanggulangan banjir pada 2023 ini," ungkapnya.
Ada sebanyak 46 sungai yang melintasi Kota Semarang, 16 di antaranya kewenangan Pemprov Jateng, dan lima milik BBWS Pemali Juana. Pihaknya memastikan antisipasi maupun penanganan banjir bisa dilakukan secara sinergi.
"Jika tidak melakukan koordinasi, takutnya terjadi banjir nanti kesulitan dalam penanganan," katanya.
Upaya yang sudah dilakukan, lanjutnya, pembersihan tanaman eceng gondok, hingga pengerukan sedimentasi di beberapa sungai yang sudah mengalami kedangkalan.
"Eceng gondok tumbuh subur di sungai-sungai, terutama di Kali Banger, dan terakhir yang sudah kami bersihkan di Rumah Pompa Kandang Kebo, Kali Tenggang, dan Sungai Kaligawe akan selesai," kata Warto.
Sementara itu, pengerukan sedimentasi dilakukan di Kali Sringin Lama, Kali Semarang di sekitar Kuningan, Kali Bajak daerah Kelurahan Tandang, Karangroto, dan Kaligawe di depan Polsek Genuk, di bawah Flyover Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang.
Termasuk kesiapan-kesiapan pompa kami maksimalkan, saat ini terus berusaha melakukan pengecekan dan memelihara pompa-pompa, supaya saat musim hujan tiba semuanya sudah bisa berfungsi optimal. (tjs/buz)
Load more