"Seperti misalnya di wilayah Trimulyo-Genuk masih ada pembangunan infrastruktur di sana, itu pasti berdampak pada luapan air yang masuk ke permukiman," ungkapnya.
Prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebut musim hujan yang akan mulai pada November mendatang menjadi perhitungan pihaknya dalam menangani dampak banjir.
"Personel sudah siap karena kami selalu belajar dari pengalaman, mulai bulan November kami dalam posisi siaga menghadapi musim hujan," katanya.
Saat ini Pemkot Semarang telah melakukan upaya penanggulangan banjir dengan revitalisasi saluran air, pengerukan sedimentasi, hingga pengoptimalan rumah pompa.
Sejak Juni 2023 sudah ada delapan drainase telah direvitalisasi. Antisipasi banjir pun dilakukan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng).
Pasalnya potensi-potensi banjir tidak hanya berasal dari sungai kewenangan Pemkot Semarang, melainkan sungai-sungai di bawah Pemprov Jateng dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.
Ada sebanyak 46 sungai yang melintasi Kota Semarang, 16 di antaranya kewenangan Pemprov Jateng, dan lima milik BBWS Pemali Juana.
Load more