"Hal ini menurut saya, hal yang gak wajar. Karena apapun yang dilakukan oleh aparatur negara termasuk TNI, Polri, ASN. Kalau tidak ada kegiatan mampir di DPC itu hal yang gak wajar. Itu bentuk atau membuat opini bahwa ada intervensi dari aparatur negara," katanya ditemui di kediaman Pucang Sawit.
Oleh karena itu dirinya menghimbau dan berharap kepada aparatur negara. Mulai dari TNI, Polri, dan ASN untuk bertindak netral.
"Saya selalu sampaikan babinsa tugasnya adalah membantu polisi untuk keamanan dan ketertiban masing-masing kelurahan. Sehingga kalau DPC saja sudah didatangi polisi, orang akan menilai ini adalah bentuk intervensi dan intimidasi. Supaya orang takut ke DPC," sambungnya.
Rudy kemudian menyayangkan hal tersebut terjadi. Karena sepengetahuannya dari dulu sampai sekarang kantor DPC tidak pernah didatangi polisi seperti itu.
"DPC itu rumah partai dan rumah rakyat bukan rumah pencuri, bukan rumah pembuat narkoba, dan bukan rumah judi. Inikan pada nanya ke saya ada pemikiran bahwa sudah dimulai melakukan intervensi pada partai politik yang ada," paparnya.
Rudy menjelaskan bahwa saat ini Kantor DPC PDIP Solo kondisinya masih kosong dan belum ada aktivitas pasca diresmikan beberapa waktu lalu.
Pasca didatangi sejumlah polisi, Rudy juga enggan mengkonfirmasi terkait hal tersebut.
Load more