"Dengan adanya mahasiswa KKN di desa saya ini,saya dianjurkan dan dibantu dalam pemasaran, di didik untuk packing, dan sekarang pemasaran bisa secara online dan juga di jaringan mahasiswa. Jadi untuk pemasaran sekarang sudah mulai pesat," ujar Sarudi
Dirinya menjelaskan untuk bahan baku singkong sendiri ia beli dengan harga Rp. 2 ribu per kilogramnya dari para tetangga, setelah melalui proses pengolahan hingga menjadi tepung mocaf untuk harganya sekarang mencapai Rp.16 ribu per kilogramnya.
Dalam satu bulan, kini dirinya mengaku bisa memproduksi tepung mocaf sebanyak 5 ton dan penjualannya sudah mulai ramai pesanan hingga luar daerah.
"Untuk pemasaran sekarang ke jawa barat, Jakarta, Rembang, jawa timur dan sekitar area Borobudur," katanya.
Sementara Kepala Desa Pengkoljagong, Sugiyono mengapresiasi UMKM milik warganya. Dengan hasil produk tepung mocaf tersebut bisa membantu pengembanhan Desa Wisata.
"Pada dasarnya kami mengembangkan Wisata Desa Berbasis Budaya dan Alam. Namun juga UMKM perlu kita dorong untuk mendukung wisata tersebut, dan disini ada mocaf milik pak Rud," kata Sugiyono.
Menurutnya saat ini produk tepung mocaf milik Sarudi sudah membantu menyerap tenaga kerja lokal. Dan ini akan menjadi produk unggulan di desa Pengkoljagong. (agw/buz)
Load more