Blora, tvOnenews.com - Sejumlah Mahasiswa yang sedang menjalankan Kulilah Kerja Nyata (KKN) melakukan pendampingan dan pengembangan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berada di Desa Pengkol Jagong, Kacamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Ditangan para mahasiswa Uneversitas Negeri Semarang (Unnes) tersebut, singkong yang ditanam dikebun warga yang semula hanya dijual Rp. 2 ribu per kilogram, disulap menjadi produk yang bernilai jual lebih tinggi yakni dijadikan tepung mocaf yang harganya mencapai Rp.16 ribu rupiah perkilogramnya.
Anik Cahyani, salah satu Mahasiswa Unnes menjelaskan, dalam proses pembuatan tepung mocaf ada beberapa tahap yang harus dilakukan sehingga menjadi produk yang bernilai jual tinggi.
"Untuk proses pembuatannya yaitu dimulai dengan pencabutan singkong, penimbangan, pengupasan, pencucian, pemotongan, perendaman, penjemuran, penepungan hingga yang terakhir pengemasan,"jelas Anik, Jumat (10/11/2023)
Sedangkan untuk penjualan produk mocaf sendiri para mahasiswa juga membantu pelaku usaha dalam memasarkan dengan secara online dan offline, agar produk tersebut bisa dikenal oleh masyarakat lebih luas.
"Untuk penjualan awalnya itu hanya lewat offline dijual ke warga -warga sekitar. Namun dengan kehadiran kami disini, agar produk mocaf ini lebih dikenal oleh masyarakat secara luas kami membantu memasarkan secara online," ungkapnya.
Sarudi, selaku pelaku usaha tepung mocaf mengaku sudah sejak tahun 2021 menjalan usaha dalam pembuatan tepung mocaf. Dengan kehadiran para mahasiswa KKN di desanya, dirinya mengaku sangat beruntung bisa membantu memberikan pendampingan dan meningkatkan pemasaran.
"Dengan adanya mahasiswa KKN di desa saya ini,saya dianjurkan dan dibantu dalam pemasaran, di didik untuk packing, dan sekarang pemasaran bisa secara online dan juga di jaringan mahasiswa. Jadi untuk pemasaran sekarang sudah mulai pesat," ujar Sarudi
Dirinya menjelaskan untuk bahan baku singkong sendiri ia beli dengan harga Rp. 2 ribu per kilogramnya dari para tetangga, setelah melalui proses pengolahan hingga menjadi tepung mocaf untuk harganya sekarang mencapai Rp.16 ribu per kilogramnya.
Dalam satu bulan, kini dirinya mengaku bisa memproduksi tepung mocaf sebanyak 5 ton dan penjualannya sudah mulai ramai pesanan hingga luar daerah.
"Untuk pemasaran sekarang ke jawa barat, Jakarta, Rembang, jawa timur dan sekitar area Borobudur," katanya.
Sementara Kepala Desa Pengkoljagong, Sugiyono mengapresiasi UMKM milik warganya. Dengan hasil produk tepung mocaf tersebut bisa membantu pengembanhan Desa Wisata.
"Pada dasarnya kami mengembangkan Wisata Desa Berbasis Budaya dan Alam. Namun juga UMKM perlu kita dorong untuk mendukung wisata tersebut, dan disini ada mocaf milik pak Rud," kata Sugiyono.
Menurutnya saat ini produk tepung mocaf milik Sarudi sudah membantu menyerap tenaga kerja lokal. Dan ini akan menjadi produk unggulan di desa Pengkoljagong. (agw/buz)
Load more