Priyo Harjanto juga menambahkan, diduga senderan yang mengalami longsor tersebut tidak mampu meresap banyaknya air yang diakibatkan oleh hujan deras dengan durasi cukup lama sehingga terjadilah bencana tanah longsor.
Beruntung saat kejadian pemilik rumah berhasil menyelamatkan diri sehingga tidak menimbulkan korban luka maupun korban jiwa.
Kini Siswanto beserta keluarga mengungsi ke rumah saudara untuk menghindari adanya longsor susulan.
"Menurut analisa sementara setelah kami cek ke lokasi titik longsor, selain faktor tanah yang masih renggang akibat habis musim kemarau panjang, diduga senderan tersebut juga ngga mampu menyerap banyaknya air hujan itu Mas, makanya terjadi longsor. Untungnya pemilik rumah yakni Pak Siswanto beserta anak-anak dan istrinya berhasil menyelamatkan diri, sehingga untuk korban luka maupun jiwa Alhamdulilah nihil," ucap Priyo Harjanto, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Temanggung.
Sementara itu, total kerugian yang dialami Siswanto akibat bencana tanah longsor tersebut diperkirakan mencapai Rp. 30.000.000 (tiga puluh juta rupiah).
Atas kejadian tersebut, BPBD Kabupaten Temanggung kembali mengimbau kepada seluruh masyarakat Temanggung agar meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan akan segala potensi bahaya di musim penghujan.
Serta diharapkan untuk segera melapor kepada perangkat desa atau petugas terdekat apabila terjadi bencana alam. (Pro/Dan)
Load more