Pati, tvOnenews.com - Jelang hari AIDS sedunia tanggal 1 Desember, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menggelar razia tempat kos.
Hasilnya, sebanyak lima pasangan tak resmi terjaring razia. Para penghuni kos yang terjaring razia selanjutnya dilakukan tes vct mobile HIV/Aids.
Tim gabungan Satpol PP dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menyisir empat tempat kos di Kecamatan Pati Kota, Kamis (30/11/2023).
Sebanyak lima pasangan tidak resmi terjaring dalam razia tersebut. Usai di data, petugas gabungan juga melakukan tracking HIV/Aids pada penghuni kos yang terjaring razia.
Sebanyak 25 orang di tes penyakit HIV/Aids, termasuk lima pasangan tak resmi yang terjaring razia.
Plh Kasi Penindakan Satpol PP Pati, Yuningtyas Kartikawati mengatakan, razia tempat kost ini bertujuan untuk melacak orang yang terindikasi HIV/Aids. Mengingat angka HIV/Aids di Kabupaten Pati tergolong tinggi.
“Razia ini untuk mentracking orang-orang yang mungkin terindikasi HIV/Aids, dengan menggandeng Dinas Kesehatan. Penghuni kost ada yang dari luar kota, dari Aceh, Cirebon, mereka kerja di Pati,” ujar Plh Kasi Penindakan Satpol PP Pati, Yuningtyas Kartikawati.
Lima pasangan tak resmi yang terjaring razia, hanya diperingatkan dan diminta menandatangi surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
Jika dikemudian hari kembali terjaring razia, mereka bakal terkena sanksi yang lebih tegas.
“Untuk pasangan yang belum mempunyai ikatan (pernikahan) kita peringatkan, soalnya baru sekali. Mereka tadi tanda tangan surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi,” ungkap dia.
Ketua Tim Kerja Program HIV Dinkes Pati Ninik Trisnawati menambahkan, dari hasil tes yang dilakukan kesemuanya non reaktif. Pihaknya akan terus menggencarkan tes HIV/Aids agar penyakit ini terdeteksi dan tidak menyebar.
”Sebenarnya kita tidak spesifik di kos-kosan. Tapi di mana ada disinyalir kegiatan yang bisa menularkan HIV/Aids kami akan screening untuk memilah mana yang positif mana yang negatif,” ujar Ninik Trisnawati.
Apabila dalam tracking ditemukan penderita penyakit menular, Ninik Trisnawati mengatakan pihaknya siap mengobati agar hidupnya lebih sehat dan tidak menularkan ke orang lainnya.
“Yang positif kami obati, yang negatif ya kami tetap kasih tahu,” pungkasnya. (Arm/Dan)
Load more