“Banjir terjadi tadi sore sekitar jam 16.30 WIB. Sebelumnya hujan deras terjadi dikawasan pegunungan kendeng. Akibatnya air dari hulu meluap mengalir ke hilir atau daerah bawah,” ujar dia.
Banjir bandang diduga disebabkan karena kondisi pegunungan kendeng yang rusak karena penggundulan dan alih fungsi hutan ditanami jagung serta maraknya penambangan.
“Hutan di pegunungan kendeng sekarang sudah rusak. Tanaman berakar kuat banyak yang ditebang, pegunungan kendeng ditanami jagung sehingga tidak bisa menyerap air. Penambangan yang marak juga membuat kawasan pegunungan kendeng akan banjir meluap ke bawah airnya jika turun hujan deras,” ungkap Iqbal.
Camat Sukolilo, Adrik Sulaksana mengatakan, banjir bandang di Desa Sukolilo terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Pegunungan Kendeng selama sekitar satu jam.
“Pada pukul 16.30 wib telah terjadi banjir di aliran sungai Desa/Kecamatan Sukolilo yang disebabkan karena intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah pegunungan kendeng, tepatnya di Desa Sumbersoko dan Tompegunung,” kata Camat Sukolilo, Adrik Sulaksana.
“Banjir tersebut terjadi tidak cukup lama, hanya sekitar 15 menit tapi karena volumenya cukup besar sehingga banjir tersebut melimpas ke jalan tepatnya di depan gedung haji,” lanjutnya.
Menjelang magrib, banjir bandang mulai berangsur surut dan meninggalkan material sampah dan lumpur.
“Sekitar pukul 17.00 WIB banjir mulai surut, dan malam ini sudah normal seperti semula. Akibat banjir tersebut meninggalkan sampah dan lumpur di depan rumah rumah warga dan di jalan raya depan masjid Sukolilo,” ujar dia.
Load more