Semarang, tvOnenews.com - Memasuki bulan Desember 2023 harga kebutuhan pangan, khususnya cabai dan sayur mayur mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.
Kenaikan harga tertinggi ada pada komoditi semua jenis cabai, dimana kenaikan mencapai Rp.10 ribu rupiah tiap kilogramnya. Selain cabai, harga bawang putih juga mengalami kenaikan hingga Rp.5 ribu tiap kilogramnya.
Marianti, salah seorang pedagang sayur di pasar tradisioanl Babadan, Kabupaten Semarang mangatakan, kenaikan harga sayur mayur terjadi saat memasuki awal Desember.
" Kenaikan harga terjadi bertahap. Dan saat ini harga cabai yang naiknya cukup tinggi sampai ada yang Rp. 10 ribu kenaikannya," ujarnya saat dijumpai tvOnenews.com Senin (11/12/2023).
Kenaikan harga yang paling tinggi ada pada cabai jenis cabai merah teropong dimana harga sebelumnya Rp.80 ribu saat ini menjadi Rp. 90 ribu. Untuk harga cabai rawit merah saat ini dijual Rp. 90 ribu sebelumnya Rp.80 ribu.
" Selain semua jenis harga cabai, harga bawang putih dan bawang merah juga mengalami kenaikan hingga Rp. 5 ribu per kilogramnya. Ya dari harga kulaknya sekarang sudah naik semua," jelasnya.
Ditengah naiknya sejumlah kebutuhan pangan terutama sayur mayur dan cabai, pedagang juga mengeluhkan penurunan omset akibat naiknya harga.
" Saat ini omset juga turun karena apa apa mahal. Kita juga minta agar pengaturan jam pasar pagi juga ditertibkan. Kasihan kami pedagang pasar yang jualan kadang pembeli sepi karena pasar pagi kalau sampai jam 8 lebih," keluh Marianti.
Sementara itu Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan, pihaknya telah melakukan monitoring ke sejumlah pasar dan kenaikan harga ini akan terus dipantau apalagi mendekati Natal dan tahun baru.
" Kami lakukan koordinasi dengan pihak pihak terkait. Terutama ini jelang natal dan tahun baru agar nanti kenaikan tidak terlalu tinggi," ujar Bupati.
Selain itu Pemkab Semarang juga telah menyiapkan dana untuk menjaga laju inflasi di Kabupaten Semarang agar tetap stabil di saat harga kebutuhan pokok naik.
" Kami sudah siapkan dana insentif daerah dimana penerima manfaat akan menerima masing masing Rp.200 ribu dengan total anggaran Rp. 2 miliar rupiah," tambah Ngesti.
" Tak hanya itu, kami juga siapkan beras cadangan pemerintah dari bulog yang mencapai 100 ton untuk warga kurang mampu," lanjutnya. (abc/buz)
Load more