Dalam sehari Yuni menggunakan 1 hingga 3 tabung gas, tetapi dengan kebijakan ini dia hanya mendapatkan satu tabung gas per hari.
Untuk memenuhi kebutuhan gas setiap hari, Yuni mengaku harus mencari ke RT lain meskipun dengan harga yang lebih mahal. Harga gas elpiji 3 kilogram di tingkat pangkalan adalah Rp 15.500/ tabung, namun ketika sampai di pengecer bisa mencapai Rp 20 ribu.
“Harapannya ya dipermudah untuk beli gas 3 kg. Seandainya kita beli di RT kita sendiri ya dipermudah, jangan dikit dikit habis dikit dikit habis tapi dikasihkan ke warga lain yang lebih mampu mungkin,” ujar dia.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Hadi Santoso mengatakan terkait dengan kebijakan penggunaan KTP untuk pembelian gas elpiji 3 kilogram, pemerintah sedang melakukan penyasaran tahap kedua setelah pendataan sebelumnya untuk dicocokan dengan data Dinas Sosial.
“Ini sedang dilakukan pensasaran tahap kedua setelah dilakukan pendataan kemarin. Akan dilakukan pencocokan dengan data yang ada di data Dinas Sosial mengenai rumah tangga sasaran petani sasaran nelayan sasaran dan usaha mikro,” kata Hadi Santoso.
Hadi menjelaskan, pada tahun 2023 lalu Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, telah mengusulkan penambahan kuota elpiji yang disubsidi sebanyak 34.921 rumah tangga sasaran, 7.504 usaha mikro sasaran, 235 nelayan sasaran dan 144 petani sasaran.
Sehingga di tahun 2024, kuota untuk Kabupaten Pati sebanyak 42.804 metrik ton gas elpiji 3 kilogram.
Load more