Yogyakarta, tvOnenews.com - Masih ingat sosok Almas Tsaqibbirru?, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Surakarta memenangkan gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia Capres-Cawapres.
Setelah sukses membuka jalan bagi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka melenggang sebagai Cawapres, kini Almas malah menggugat Gibran ke Pengadilan Negeri Surakarta.
Gibran digugat Almas dengan alasan telah melakukan wanprestasi usai lolos persyaratan untuk maju sebagai calon Wakil Presiden pada Pemilu 2024.
Hal tersebut tertuang dalam poin-poin pokok perkara nomor 25/Pdt.G/2024/PN Skt yang diajukan Almas dan tim kuasa hukum ke PN Surakarta pada 29 Januari lalu.
Dalam salinan surat yang dikirim tim pengacara Almas Tsaqibbirru ke PN Surakarta, kuasa hukum Almas membeberkan 15 alasan kliennya mengajukan gugatan kepada Gibran.
Dalam poin-poin tersebut, Almas menyampaikan kekecewaannya kepada Gibran yang tidak memberikan apresiasi kepada Almas, bahkan tak ada ucapan terima kasih.
"Bahwa namun hasil usaha dari Penggugat, sama sekali tidak ada apresiasi dari Tergugat . Berbeda dengan Universitas tempat Penggugat menempuh pendidikan sudah menawarkan akan memberikan bea siswa kepada Penggugat." bunyi keterangan dalam poin ke 5.
"Bahwa Tergugat tidak pernah mengucapkan terima kasih kepada Penggugat, maka dengan demikian Tergugat telah melakukan wanprestasi kepada Penggugat." lanjut keterangan dalam poin ke 8.
Dalam surat tersebut, Almas melalui kuasa hukumnya merasa telah membuka pintu pada Gibran untuk maju sebagai Calon presiden ataupun Calon wakil Presiden.
Atas dasar itu pula sudah sewajarnya Gibran memberikan apresiasi kepada Almas.
Selain itu dalam poin ke 10 hingga 12 disebutkan bahwa penggugat mengalami kerugian yang nyata karena Penggugat telah mengeluarkan biaya sebesar Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) Untuk membayar sewa advokat .
Bahwa pada Intinya Penggugat melalui Gugatan ini menuntut pembayaran atas kerugian yang dialami Penggugat kepada Tergugat senilai Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) secara tunai dan seketika dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap.
Bahwa tata cara pembayaran kerugian senilai Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) yang dialami Penggugat karena perbuatan Tergugat, langsung dibayarkan/disalurkan ke satu Panti Asuhan yang berada/berdomisili di Surakarta.
Kuasa Hukum Almas Tsaqibbirru memohon Pengadilan Negeri (PN) Surakarta agar mengabulkan gugatan kliennya terhadap Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka karena wanprestasi.
Dalam pokok perkara ini, terdapat 8 poin yang dimohonkan kepada Ketua PN Surakarta.
Pertama, mengabulkan gugatan para penggugat untuk seluruhnya.
Kedua, menyatakan tergugat telah melakukan wanprestasi kepada penggugat. Kemudian menyatakan akibat perbuatan wanprestasi tergugat kepada penggugat. Penggugat telah mengalami kerugian sebesar Rp 10 juta
Ketiga, menghukum tergugat membayar Rp 10 juta kepada penggugat secara tunai dan seketika dalam jangka paling lambat 14 hari sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap yang langsung dibayarkan atau disalurkan ke 1 panti asuhan yang berada atau berdomisili di Surakarta.
Keempat, menghukum tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) kepada penggugat setiap hari keterlambatan melaksanakan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum berupa uang sebesar Rp 1 juta untuk setiap hari keterlambatan, bilamana lalai untuk menjalankan putusan ini.
Kelima, menghukum tergugat untuk menyampaikan penyataan terima kasih kepada penggugat melalui media pers dalam bentuk jumpa pers dengan mengundang media massa yang berbasis nasional dan lokal secara terbuka
Keenam, menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu, meskipun ada upaya verzet, bantahan, gugatan, banding, kasasi, perlawanan dan/atau peninjauan kembali (uitvoerbaar bij Vooraad)
Ketujuh, menghukum tergugat untuk membayar biaya yang ditimbulkan dalam perkara.
"Mohon kiranya Ketua Pengadilan Negeri Surakarta memberikan putusan amarnya tersebut. Namun bila majelis berpendapat lain, dengan ini penggugat mohonkan untuk putusan yang seadil-adilnya," tulis Kuasa Hukum Almas dalam keterangan yang diterima tvOnenews.com, Kamis (1/2/2024).
Perlu diketahui, Almas Tsaqibbirru merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Surakarta. Gugatan ini merupakan lanjutan dari putusan yang terkait batas usia capres dan cawapres yang memperbolehkan seseorang di bawah usia 40 tahun maju asal pernah menjadi Kepala Daerah. Dengan dikabulkannya gugatan Almas, Gibran bisa maju menjadi cawapres. (scp/buz)
Load more