"Khusus untuk genangan banjir di Desa Sayung, airnya belum bisa surut karena kebetulan terdorong adanya air rob, sehingga air genangan banjirnya tidak bisa dibuang," katanya.
Guna memenuhi kebutuhan sehari-hari warga terdampak banjir tersebut, pihaknya sudah mengirimkan bantuan logistik kepada masing-masing warga terdampak, karena aktivitas memasak bisa dilakukan secara mandiri.
Desa Wonoketingal dan Desa Wonorejo hari ini (3/4) tidak lagi terlihat adanya genangan, terutama pada akses jalan masuk ke dua desa tersebut. Aktivitas warga juga terlihat normal dan sebagian masih berupaya menjemur kasur mereka karena terendam banjir selama beberapa hari.
Banjir yang terjadi sejak tanggal 13 Maret 2024, berdampak hingga di 126 desa yang tersebar pada 13 kecamatan. Sedangkan yang mengungsi mencapai 24.990 jiwa lebih dari 103.501 jiwa yang terdampak.
Belasan kecamatan tersebut, antara lain Kecamatan Mranggen, Karanganyar, Karangawen, Sayung, Gunur, Demak, Wonosalam, Dempet, Karangtengah, Gajah, Kebonagung, Mijen, dan Bonang.
Banjir yang meluas tersebut, di antaranya karena jebolnya tanggul sungai besar. Mulai dari Sungai Wulan, Sungai Lusi, Sungai Dombo, Sungai Dukuh, dan Sungai Jeratun. (ant/buz)
Load more