Brebes, tvOnews.com - Sehari menjelang lebaran, ribuan orang di Brebes, Jawa Tengah, berbondong-bondong berbelanja mendatangi pasar membeli segala kebutuhan untuk perayaan lebaran.
Selain untuk membeli baju baru, mereka juga membeli kebutuhan lainnya seperti makanan, janur untuk ketupat lebaran serta bunga setaman untuk pergi ziarah ke makam.
Ribuan orang berbondong-bondong pergi ke pasar untuk berbelanja kebutuhan Lebaran, dalam istilah masyarakat pesisir Brebes ini disebut sebagai "Prepegan".
Ada dua prepegan yang dikenal masyarakat pesisir, yakni prepegan cilik, yaitu dua hari menjelang lebaran dan prepegan besar yang digelar sehari menjelang lebaran.
Prepegan sendiri, aktifitas pasar pasar yang ada di Brebes, Jawa Tengah selalu ramai didatangi ribuan masyarakat, khususnya pemudik yang tengah pulang kampung, mengajak keluarganya berbelanja kebutuhan hari raya Idul Fitri di pasar.
Maka wajar saat prepegan seperti sekarang ini, tidak hanya pedagang pasar yang laris manis menjemput rezeki. Namun, juga menjadi berkah tersendiri bagi pedagang dadakan seperti pedagang bunga setaman dan janur di sekitar komplek pasar.
Ina (50) salah seorang pedagang dadakan yang pada prepegan kali ini berjualan janur di Komplek Pasar Induk Brebes mengaku, memanfaatkan momen menjelang hari lebaran ini untuk berjualan janur.
"Saya biasanya menjadi asisten rumah tangga (ART), namun pada prepegan ini menjadi pedagang dadakan menjual janur. Lumayan biasanya setiap prepegan bisa menjual dengan keuntungan bersih bisa sampai Rp 300 ribu, " kata Ina, Selasa (09/04/2024) pagi.
Hal sama dikatakan Rodiyah (45), pedagang pakaian di Pasar Induk Brebes. ia mengaku omset penjualannya meningkat hingga lebih dari 200 persen ketimbang hari biasanya sebelum prepegan.
"Alhamdulillah mas, pakaian yang saya jual banyak yang laku. Prepegan kecil saja pada hari kemarin omset penjualan bisa mencapai lebih dari 200 persen, ketimbang hari biasanya. Saya berharap pada prepegan besar (hari ini), bisa dua kali lipatnya lagi dibandingkan prepegan kecil kemarin," harap Ina
Sementara salah seorang warga yang tengah mudik, Aris Kurniawan (38) mengungkapkan, ia mendatangi pasar bersama anak dan istrinya, untuk membeli baju baru lebaran.
"Saya selalu membeli baju baru di pasar kalau mau lebaran karena harganya lebih terjangkau, ketimbang harus membeli baju baru di pusat perbelanjaan atau Mal yang harganya jauh lebih mahal,' jelas Aris.
Selain harga lebih murah, menurut Aris , dari segi kwalitas pakaian di pasar juga tak kalah jauh bagusnya dengan baju lebaran yang ada dipusat perbelanjaan atau Mal.
"Kualitas aja sebenarnya ga kalah jauh dengan baju baju baru di pusat perbelanjaan atau Mal," ungkap Aris.
Terpisah, seorang sejarahwan Pantura, Wijanarto menjelaskan, bahwa istilah "Prepegan" diartikan sebagai situasi menjelang atau menyambut hari Raya Idul Fitri.
"Istilah Prepegan sebenarnya berasal dari bahasa Jawa yakni mrepeg yang artinya mendesak, mendadak, tergesa-gesa," kata Wijanarto.
Prepegan sendiri mengarah pada bagaimana masyarakat khususnya di Kabupaten Brebes, yang memanfaatkan waktu guna melengkapi semua kebutuhan Lebaran.
Prepegan sudah menjadi tradisi sejak puluhan tahun silam dan dibagi menjadi dua, berdasarkan intensitas dan volume transaksinya, yakni prepegan H-2 lebaran dan yang paling ramai pada H-1 lebaran.
"Prepegan identik dengan melonjaknya kebutuhan dan ramainya pasar. Maka dapat dipastikan sirkulasi perputaran uang cukup besar," pungkasnya. (tho/buz)
Load more