Pekalongan, tvOnenews.com - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyiagakan tim gabungan dari Satpol PP, TNI, dan Polri untuk melakukan operasi mencegah terjadinya penerbangan balon liar pada saat kegiatan tradisi Syawalan.
Operasi balon liar tersebut sebagai upaya mewujudkan daerah ini dari "zero" penerbangan balon liar yang bisa berpotensi membahayakan lalu lintas penerbangan udara maupun orang lain.
"Biasanya, balon liar itu akan diterbangkan ke udara oleh warga pada H+7 Lebaran atau tradisi Syawalan. Oleh karena itu, kami perlu melakukan pencegahan penerbangan balon liar itu dengan menyiagakan tim gabungan melakukan operasi," kata Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid, Selasa (16/4/2024).
Afzan menjelaskan, dampak buruk menerbangkan balon secara liar berpotensi mengganggu lalu lintas penerbangan dan kondisi sosial seperti tersangkut di jaringan listrik atau menara saluran udara tegangan ekstra tinggi dan memadamkan listrik.
"Oleh karena itu, menerbangkan balon liar perlu dicegah agar tidak membahayakan keselamatan manusia. Seperti yang terjadi di salah satu daerah di Kabupaten Magelang ada balon udara liar disertai petasan meledak di pemukiman warga hingga lima rumah warga rusak," katanya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pekalongan Arif Karyadi mengatakan, pihaknya telah melakukan siaran berkeliling untuk mengimbau masyarakat tidak menerbangkan balon disertai petasan ke udara secara liar.
"Kami mengimbau warga tidak menerbangkan balon liar dan yang disertai petasan karena itu bisa mengganggu penerbangan dan membahayakan rumah maupun fasilitas lain dapat terbakar," jelas Arif Karyadi.
Menurut Arif, pihaknya telah memfasilitasi warga, khususnya pada pecinta balon dengan menyelenggarakan festival balon tambat yang akan diselenggarakan pada 17 April di Lapangan Mataram.
"Kami mempersilakan menerbangkan balon namun harus ditambatkan. Kami sudah memfasilitasi adanya festival balon dan finalnya akan dilakukan di Lapangan Mataram," katanya. (ant/buz)
Load more