Pemalang, tvOnenews.com - Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok bernama Fu Zeliang ditangkap tim Imigrasi Kelas I Non TPI Pemalang karena terindikasi melanggar izin tinggal di wilayah Indonesia.
Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas, ternyata WNA tersebut sudah masuk Indonesia sejak 1 Maret 2024 dengan menggunakan visa kunjungan.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pemalang, Ari Widodo saat konferensi pers Operasi Pengawasan Orang Asing Jagratara 2024, di aula imigrasi setempat, Jumat (3/5/2024).
"WNA asal China ini ditangkap di rumah istrinya yang berada di Desa Surdo, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang pada Kamis (2/5/2024)."
Penangkapan itu diawali adanya informasi atau laporan masyarakat, terkait aktivitas jual beli vanili dan cengkeh yang dilakukan Fu Zeliang di rumahnya yang berada di Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang.
"Atas hal itu kami menerapkan pasal 75 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian. Isinya bahwa orang asing, bisa dikenakan tindakan administratif keimigrasian apabila tidak menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujarnya.
Saat disinggung terkait, apakah WNA tersebut bisa dideportasi karena sudah melanggar Undang-Undang Keimigrasian? Widodo menjelaskan tidak menutup kemungkinan akan dideportasi.
"Kami masih melakukan pemeriksaan intensif terkait hal ini. Apabila terbukti masuk unsur-unsur pasal yang lainnya, tentu dapat dilakukan pendeportasian," imbuhnya.
Awalnya, Pada saat dilakukan penangkapan, WNA tersebut mengaku pada petugas kalau dirinya adalah Warga Negara Indonesia (WNI), dengan menunjukkan KTP dengan atas nama Ahmad Mukhlisun berusia 36 tahun.
"Melihat pada saat pemeriksaan yang bersangkutan kurang lancar dalam berbahasa indonesia, dan terbata-bata akhirnya petugas membawa yang bersangkutan ke kantor imigrasi untuk pemeriksaan lebih lanjut."
"Bahkan, ketika dilakukan pemeriksaan yang bersangkutan tidak mampu, atau tidak mau menunjukan paspor dokumen perjalanan atau paspor kebangsaan yang dimilikinya," ucapnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan, WNA tersebut baru mau menunjukkan paspor dokumen perjalanan dan pada keterangan tersebut, WNA asal China itu masuk ke Indonesia sejak tanggal 1 Maret 2004 menggunakan visa kunjungan.
"Kalau mendengar dari cara berbahasa Indonesianya yang terbata-bata, WNA ini masuk ke Indonesia tidak hanya sekali melainkan lebih dari sekali," katanya.
Lalu, terkait keabsahan dokumen-dokumen yang dimiliki WNA tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dari hasil konferensi pers tersebut, turut menunjukkan barang bukti WNA asal China yang melanggar izin tinggal yaitu KTP WNI, paspor, dan buku nikah. (mdh/dan)
Load more