Wonosobo, tvOnenews.com – Ketua relawan Gibran Rakabuming Raka ‘bolone mase’ Wonosobo, Agung Kusbianto maju sebagai salah satu bakal calon bupati Wonosobo, Jawa Tengah dan mendaftar melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ditemani puluhan relawan ‘bolone mase’, Agung pun mengembalikan formulir bakal calon bupati ke kantor DPC PKB Wonosobo, pada Selasa (07/05/24).
“Kami tadi mengembalikan formulir di DPC PKB. Dan Alhamdulillah diterima dengan baik oleh PKB,” kata Agung usai menyerahkan formulir di kantor DPC PKB Wonosobo.
Meski bukan salah satu kader PKB Agung mengaku mantap mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati melalui PKB, sebab komunikasi dengan PKB telah terjalin dengan baik sejak lama.
“Kedekatan dengan PKB dari dulu selalu gandeng. Alhamdulilah komunikasi terus terjalin sejak tahun 2005,” sambungnya.
Namun demikian, ia tidak menutup komunikasi dengan partai politik lainnya. Seperti dengan partai NasDem dan Demokrat yang sudah mengambil formulir pendaftaran bakal calon bupati.
“Untuk komunikasi dengan partai lain kami lakukan. Seperti misalnya dengan Partai Golkar, Gerindra. Untuk NasDem dan Demokrat sudah mengambil formulirnya,” sebutnya.
Agung juga membenarkan jika dirinya merupakan ketua relawan ‘bolone mase’. Salah satu relawan yang mendukung Gibran Rakabuming Raka pada pemilihan presiden dan wakil presiden 14 Februari 2024 lalu.
“Iya benar saya ketua relawan bolone mase Wonosobo,” tambahnya.
Sementara itu, sekretaris DPC PKB Wonosobo Achmad Faqih mengatakan, sudah membuka pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati Wonosobo. Pendaftaran dilakukan secara online dan offline dengan datang langsung ke kantor DPC PKB Wonosobo.
“Beberapa minggu ini kita sudah buka pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati. Baik online maupun offline,” kata dia.
Pendaftaran ini dibuka tidak hanya untuk kader, namun untuk semua kalangan. Nantinya setelah pendaftaran ditutup aka nada uji kelayakan dan kepatutan oleh DPP PKB untuk mengeluarkan rekomendasi.
“Pendaftaran ini untuk semua kalangan. Jadi siapa saja bisa daftar. Setelah itu, tahapan selanjutnya adalah uji kelayakan dan kepatutan langsung oleh DPP. Nanti setelah itu baru ada rekomendasi,” terangnya. (rbo/buz)
Load more