Lebih lanjut Silmy mengemukakan,Untuk tahun ini fasilitas clearance (imigrasi) pra kedatangan baru ada di keberangkatan dan kedepan Makkah Route bisa resiprokal.
“Kami sudah bicarakan dengan otoritas imigrasi Arab Saudi agar Makkah Route bisa resiprokal. Jadi nantinya petugas imigrasi Indonesia juga akan standby di Madinah atau Jeddah untuk clearance pra kepulangan,” jelasnya.
Silmy menambahkan, bahwa usulan perluasan implementasi Makkah Route pada embarkasi lainnya juga telah disampaikan pada otoritas imigrasi Arab Saudi dalam lawatannya ke KSA Februari 2024 lalu.
“Kami masih upayakan agar skema tersebut bisa berlaku di lebih banyak bandara keberangkatan. Karena Indonesia salah satu negara dengan Jemaah Calon Haji (JCH) yang terbanyak. Hal ini menjadi perhatian kami, bagaimana caranya agar para tamu Allah ini bisa kita mudahkan prosesnya saat berangkat dan pulang,” ucapnya.
Pada tahun 2024 ini ada sebanyak 114.186 Jemaah Calon Haji (JCH) dari bandara keberangkatan Soekarno Hatta Jakarta, Adi Soemarmo Solo dan Juanda Surabaya memperoleh kemudahan fasilitas pemeriksaan keimigrasian pra kedatangan dari otoritas imigrasi Kerajaan Arab Saudi (KSA) melalui skema Makkah Route.
Jumlah tersebut meliputi 47% dari keseluruhan JCH asal Indonesia yang berjumlah 241.000 orang yang akan diberangkatkan dari 13 embarkasi. Di antaranya adalah Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh, Bandara Kuala Namu Medan, Bandara Minangkabau Padang, Bandara Hang Nadim Batam, Bandara SM. Badaruddin Palembang,
Kemudian Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Bandara Kertajati Cirebon, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sepinggan Balikpapan, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Zainuddin Abdul Madjid Lombok serta Bandara Sultan Hasanudin Makassar, dan juga Bandara Adi Soemarmo Solo.(ags/buz).
Load more