Semarang, Jawa Tengah - Bahasan mengenai kuliner seolah tak ada habisnya. Masing-masing daerah tentu memiliki ragam kuliner yang menggugah selera. Tak terkecuali kuliner berupa aneka cemilan hingga beragam oleh-oleh. Seperti kue moaci yang satu ini. Moaci adalah kue berbahan tepung ketan, berbalut biji wijen dan berisi gula kacang.
Menurut Djoenaedi, salah satu pemilik usaha rumahan kue moaci, kue ini memang dulu awalnya dibuat oleh warga keturunan Tionghoa. Lalu, terus berkembang dan kini muncul banyak para pembuat kue moaci.
"Iya, banyak makanan khas Semarang itu hasil resep akulturasi Tionghoa dan Jawa. Seperti lunpia, onde-onde, tahu pong, juga moaci," kata Djoenaedi.
Bahan utama kue moaci adalah tepung ketan. Presentase tepung dan air pada moaci diatur dengan pas sehingga kue moaci nantinya bertekstur kenyal tapi lembut. Cara membuat kue moaci adalah tepung diuleni terlebih dahulu dengan campuran garam dan air hingga rata. Lalu, dikukus hingga matang.
Adonan tepung kemudian dibentuk pipih, dan diisi dengan campuran kacang tanah dan gula. Seluruh bahan lalu digulung jadi bentuk bulat, lalu digulirkan pada tepung dan biji wijen. Moaci pun siap dimakan. Hingga saat ini, isian kue moaci masih mempertahankan isi tradisional yaitu gula dan kacang. Masih sangat jarang yang membuat variasi isian lainnya seperti makanan sekarang.
Di Semarang, kue ini dikemas dalam kotak kertas warna merah dan emas. Harganya bervariasi, tiap pembuat beda-beda. Tapi tidak terlalu jauh, di kisaran 25 ribu rupiah untuk isi sepuluh moaci hingga lima puluh ribu rupiah untuk isi dua puluh moaci.
Kue moaci cocok untuk cemilan perjalanan wisata atau untuk oleh-oleh keluarga. (Teguh Joko Sutrisno/dan)
Load more