Semarang, Jawa Tengah - Tugu Muda merupakan monumen yang dibangun untuk memperingati perjuangan rakyat Semarang saat melawan Jepang di tahun 1945. Seiring waktu, Tugu Muda kini bukan sekedar penanda perjuangan, tapi juga menjadi taman kota yang dimanfaatkan warga dan wisatawan untuk jalan-jalan santai. Apalagi posisinya persis di seberang ikon wisata Kota Semarang, yaitu Lawang Sewu.
Yang belum tahu apa itu warak, tak kasih info ya. Warak adalah binatang rekaan dengan kepala naga, badan onta, dan kaki kambing. Sejarawan dan budayawan menyimpulkan kalau warak merupakan simbol akluturasi budaya Semarang yang multietnis. Kepala naga diartikan budaya Tionghoa, onta budaya Arab, sementara kaki kambing budaya Jawa.
Kembali ke taman Tugu Muda. Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Semarang, Indriyasari, penataan Tugu Muda oleh Dinas Kimtaru, akan berdampak baik bagi sektor wisata juga.
"Tugu Muda ini kan ikon Kota Semarang terkait sejarah pertempuran lima hari. Maka penataan taman, dan lain-lsin tentu juga akan berdampak bagus ya bagi wisatanya. Yang jelas wisatawan maupun warga akan semakin bisa menikmati suasana Kota Semarang dengan lebih nyaman," jelas Indriyasari di Semarang, Rabu (5/1/2022).
Dilihat dari atas memang kini taman Tugu Muda kelihatan lebih berseni. Bagi pejalan kaki dan warga yang suka jalan-jalan sore, taman ini terasa nyaman. Meski trotoarnya berlapis batu, namun tetap mempertahankan rumput dn tanaman hias yang lebih dulu ada di taman ini. Selain itu juga ada shelter untuk istirahat.
"Ya memang beda sekarang. Lebih artistik. Tapi yang perlu dicatat ya, jangan sampai ada pesepeda atau otoped yang bandel masuk sini. Pengalaman di kawasan Simpang Lima itu, lapisan keramik maupun granitnya pada pecah gara-gara dibuat untuk mainan otoped dan sepatu roda," kata Wawan, warga Semarang.
Load more